Menuju konten utama

Novanto Akui Butuh Koalisi Guna Menangkan Jokowi di Pilpres

Novanto mengakui Golkar membutuhkan koalisi untuk memenangkan Joko Widodo dalam Pilpres 2019.

Novanto Akui Butuh Koalisi Guna Menangkan Jokowi di Pilpres
Sekjen Golkar Idrus Marham (kedua kiri) bersama pengurus DPP Partai Golkar lainnya mengacungkan tangan usai memberi keterangan pers menanggapi isu-isu terkini di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Selasa (25/4). Pengurus DPP Golkar menegaskan seluruh kader Golkar tetap solid untuk mendukung Setya Novanto meskipun ketua umum Golkar tersebut terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dan dicegah KPK ke luar negeri. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean.

tirto.id - Berpidato di Penutupan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) II Partai Golkar di Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (23/5/2017), Setya Novanto mengatakan Partai Golkar telah menetapkan Joko Widodo sebagai Calon Presiden untuk diusung dalam Pemilu Presiden 2019.

Ketua Umum Partai Golkar itu menilai Joko Widodo memiliki banyak kelebihan dan keunggulan untuk memenangkan Pilpres 2019 sebab statusnya sebagai calon petahana. Tapi, kata Novanto, modal itu saja tidak cukup.

"Partai Golkar membutuhkan kerja sama dan koalisi dengan partai politik lainnya untuk mengusung dan memenangkan Joko Widodo," kata Novanto.

Kata Novanto pula, untuk memenangkan Jokowi pada Pilpres mendatang, Partai Golkar telah melakukan komunikasi dengan partai-partai politik pendukung pemerintah untuk mengusung calon presiden yang sama.

"Untuk menangani misi besar tersebut, Partai Golkar perlu sebuah badan pemenangan pemilu yang kuat, profesional, serta melibatkan seluruh jajaran Partai Golkar," kata dia.

Menurut Novanto, hubungan dan kerjasama yang harmonis antara Partai Golkar dengan calon presiden yang diusungnya akan sangat menentukan keberhasilan dalam pemilu.

"Saya akan mempersiapkannya dengan baik, sekaligus akan melakukan konsultasi dengan Presiden Joko Widodo sebagai calon presiden dari Partai Golkar," kata Novanto yang terpilih Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar ini.

Golkar Bidik Posisi Cawapres?

Sebelum pernyataan Novanto ini, Senin malam lalu, Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengusulkan Rapimnas Partai Golkar membahas kriteria bakal calon wapres untuk mendampingi Joko Widodo.

"Tapi posisi cawapres masih kosong. Apakah Partai Golkar akan mengusulkan satu atau dua nama sebagai bakal cawapres," kata Ical dalam pidatonya.

Menurut Aburizal, akan lebih baik jika bakal cawapres itu dari Partai Golkar. Usulan tersebut, kata dia, diserahkan kepada Rapimnas yang sedang berlangsung, untuk dibahas.

"Tapi, usulan tersebut sebaiknya jangan sebut nama dulu, tapi baru sebatas kriteria," pesan Ical.

Sementara Sekretaris Jenderal Partai Golkar Idrus Marham mengatakan wacana calon wakil presiden yang akan diusulkan Partai Golkar diserahkan kepada kehendak calon Presiden Joko Widodo.

"Dalam proses penjaringan dan seleksi tersebut, Partai Golkar menghargai Pak Jokowi untuk melakukan komunikasi dengan parpol-parpol pendukungnya, termasuk Partai Golkar," kata Idrus.

Baca juga artikel terkait PEMILU 2019

tirto.id - Politik
Sumber: antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH