Menuju konten utama

NBA Awards 2019: AS Tidak Lagi Mendominasi Penghargaan

Dari enam gelar utama, hanya ada nama Lou Williams yang tercatat sebagai pemain asal AS.

NBA Awards 2019: AS Tidak Lagi Mendominasi Penghargaan
Pemain NBA Lou Williams, dari Los Angeles Clippers, menerima penghargaan NBA di NBA Awards pada Senin, 24 Juni 2019, di Barker Hangar di Santa Monica, California. Di sebelah kanan terlihat pemain Wale dan NBA De'Aaron Fox, dari Sacramento Kings. Chris Pizzello / Invision / AP

tirto.id - Acara NBA Awards 2019 telah digelar pada Selasa (25/6/2019) pagi WIB. Ada beberapa fakta menarik dalam acara penghargaan kali ini: AS tidak mendominasi perolehan juara.

Mengambil tempat di Barker Hangar, Santa Monica, California, NBA Awards jilid ketiga ini ramai diikuti oleh deretan bintang NBA hingga selebritas. Sederet legenda NBA hingga para rookie yang masuk di NBA Draft 2019 lalu juga tampak hadir dalam acara yang dipandu oleh Shaquille O'Neal ini.

Total ada 13 penghargaan yang diberikan di gelaran NBA Awards 2019. Enam di antaranya merupakan penghargaan utama yang dipilih oleh deretan media basket pilihan NBA. Antara lain: Most Valuable Player (MVP), Coach of the Year, Rookie of the Year, Defensive Player of the Year, Sixth Man Award, dan Most Improved Player.

Adapun tujuh gelar lainnya cukup beragam. Executive of the Year, misalnya, dipilih oleh para manajer umum (eksekutif) dari berbagai tim NBA. Twyman-Stokes Teammate of the Year dan NBA Sportmanship Award dipilih oleh pemain. Lalu NBA Cares Community Assist Award dipilih oleh penggemar dan beberapa juri khusus. Kemudian tiga gelar lain yang dipilih langsung oleh NBA: Lifetime Achivement Award, NBA Hustle Award, dan Sager Strong Award.

Terdapat fakta menarik setelah seluruh juara diumumkan: enam gelar utama, wabilkhusus lima gelar yang melibatkan pemain, hanya ada nama Lou Williams yang tercatat sebagai pemain asal AS. Selebihnya berbagai penghargaan diraih oleh pemain internasional dari empat negara berbeda: Slovenia, Kamerun, Prancis, dan Yunani.

Dengan AS tidak lagi mendominasi ajang penghargaan, hal tersebut menjadi bukti betapa basket kini lebih mengglobal.

Siapa Saja Peraih Gelar NBA 2019?

Dimulai dari gelar Most Valuable Player (MVP) NBA 2019 yang diraih oleh forward Milwaukee Bucks berusia 24 tahun, Giannis Antetokounmpo. Terpilihnya Giannis memang sudah bisa diduga sebelumnya. Catatan musim 2018/2019 miliknya memang dahsyat: bermain 72 kali dan mencatatkan rata-rata 27,7 poin, 12,5 rebound, dan 5,9 assist dalam tiap game.

Selain menjadi pemain kedua sepanjang sejarah Bucks yang memenangkan MVP setelah Kareem Abdul-Jabbar, Giannis juga menjadi pemain termuda ketiga yang memenangkannya setelah Derrick Rose dan LeBron James. Selanjutnya, Giannis juga menjadi pemain internasional (non-AS) kelima yang mampu meraih gelar MVP setelah Hakeem Olajuwon, Tim Duncan, Steve Nash, dan Dirk Nowitzki. Adapun Duncan disebut pemain internasional karena ia berasal dari Virgin Island yang termasuk Kepulauan Karibia.

Ada tiga kandidat--ketiganya berasal dari lima besar NBA Draft 2018--yang dinominasikan menyabet gelar Rookie of the Year atau Pemain Tahun Pertama Terbaik: Luka Doncic (Dallas Mavericks), Trae Young (Atlanta Hawks), dan Deandre Ayton (Phoenix Suns). Pilihan sulit ini pada akhirnya menobatkan Doncic sebagai pemenang.

Doncic, pemain kelahiran Ljubljana, Slovenia 28 Februari 1999 itu tampil sebanyak 72 kali dengan rataan 21,2 poin, 7,8 rebound, 6 assist, dan 1,1 steal per game.

Gelar ini membuat Doncic menjadi pemain non-AS keempat yang sanggup menggondol Rookie of the Year. Adapun tiga pemain sebelumnya adalah Pau Gasol (Spanyol), Andrew Wiggins (Kanada), dan Ben Simmons (Australia). Di musim perdananya ini, Doncic memang belum mampu mengantar Mavericks ke playoff dan masih terdampar di peringkat 14 wilayah barat dengan rekor 33-49. Namun, dengan usia yang masih 20 tahun, jalan cerah masih menanti Doncic di depan.

Infografik Peraih gelar NBA

Infografik Peraih gelar NBA. tirto.id/Quita

Pascal Siakam dari Toronto Raptors menyabet gelar Most Improved Player (MIP) tahun ini setelah mengandaskan dua nama lain, De’Aaron Fox (Sacramento Kings) dan D’Angelo Russell (Brooklyn Nets). Terpilihnya Pascal mudah diduga, setelah masuk ke NBA sebagai urutan ke-27 NBA Draft 2016, ia berkontribusi besar mengantarkan Raptors juara musim ini dan menjadi opsi alternatif selain Kawhi Leonard di area penyerangan. Gim pertama Raptors kontra Golden State Warriors yang berkesudahan dengan skor 118-109 adalah salah satu bukti betapa ciamiknya penampilan Pascal.

Sixth Man Award atau penghargaan Pemain Cadangan Terbaik jatuh kepada shooting guard Los Angeles Clippers, Lou Williams. Ia mengalahkan dua kandidat lain, Montrezl Harrell, rekannya di Clippers, dan Domantas Sabonis dari Indiana Pacers. Terpilihnya Lou juga tidak terlalu mengejutkan, mengingat ia selalu tampil konsisten dari bangku cadangan Clippers. Dengan gelar ini, Williams kini menyamakan rekor Jamal Crawford, juga eks Clippers, yang sama-sama tiga kali meraih Sixth Man Award.

Rudy Gobert dari Utah Jazz menyabet gelar Defensive Player of The Year dengan mengalahkan Giannis dan Paul George. Ini gelar keduanya secara beruntun dan karenanya ia pun berhasil menyamai raihan Kawhi Leonard yang sebelumnya juga didapuk sebagai Pemain Bertahan Terbaik di musim 2014-2015 dan 2015-2016. Selain itu, Gobert juga tercatat sebagai pemain non-AS ketiga yang berhasil memenangkan penghargaan ini lebih dari satu kali. Dua nama lain adalah mereka yang kini telah masuk ke dalam Hall of Fame: Hakeem Olajuwon dan Dikembe Mutombo.

Penghargaan terakhir adalah Coach of The Year yang diraih Mike Budenholzer, pelatih Milwaukee Bucks. Ia mengalahkan Doc Rivers (Los Angeles Clippers) dan Michael Malone (Denver Nuggets). Sejak direkrut Mei 2018 lalu menggantikan Jason Kidd yang dipecat, Budenholzer sukses mengantarkan Bucks menduduki peringkat satu Wilayah Timur dan NBA keseluruhan dengan 60 kemenangan. Catatan tersebut menjadi rekor kemenangan terbanyak Bucks sejak musim 1980-1981.

Ini gelar Pelatih Terbaik kedua yang didapat Budenholzer. Sebelumnya, ia juga berhasil meraih gelar tersebut setelah mengantarkan Hawks meraih 60 kemenangan di musim 2014-2015. Dan sebab itu, Budenholzer, yang kini berusia 49 tahun, pun menjadi pelatih ketujuh dalam sejarah NBA yang mampu menorehkan 60 kemenangan dengan dua tim yang berbeda.

Baca juga artikel terkait NBA 2019 atau tulisan lainnya dari Eddward S Kennedy

tirto.id - Olahraga
Penulis: Eddward S Kennedy
Editor: Nuran Wibisono