Menuju konten utama

NBA akan Lanjut & Klub Mulai Latihan, Tapi Pemain Cemaskan Corona

Sebagian klub NBA mulai menggelar latihan setelah karantina wilayah diperlonggar dan ada rencana kompetisi berlanjut pada Juni 2020. Namun, sebagian pemain khawatir tertular virus corona.

NBA akan Lanjut & Klub Mulai Latihan, Tapi Pemain Cemaskan Corona
Pebasket Utah Jazz, Rudy Gobert (27) merayakan dunk melawan Dallas Mavericks di babak kedua pertandingan basket NBA, di Dallas, Senin, 10 Februari 2020. (AP Photo/Michael Ainsworth)

tirto.id - Klub-klub NBA mulai kembali menggelar latihan untuk bersiap melanjutkan kompetisi pada musim 2019/2020 yang akan diputar kembali di tengah pandemi corona belum mereda di AS.

Bahkan, Denver Nuggets, Houston Rockets, dan Portland Trail Blazers, sudah mulai membuka tempat latihan dan mengumpulkan para pemainnya.

Dilansir dari Antara,hal itu dilakukan setelah pemerintah negara bagian tempat klub-klub tersebut bermarkas mulai melonggarkan aturan karantina wilayah. Selain itu, sejumlah negara bagian yang lain juga mulai membuka wilayahnya.

Oleh karenanya, NBA 2019/2020 direncanakan berlanjut pada bulan Juni dengan aturan protokol kesehatan yang ditetapkan. NBA telah memberikan protokol kesehatan yang mengatur pedoman latihan setiap pemain. Selain itu, operator kompetisi sedang menyusun protokol kesehatan untuk pertandingan NBA.

Kendati yakin musim 2019/2020 dapat dilanjutikan dan sedang mempersiapkan semua kebutuhan, NBA belum dapat menetapkan kapan kompetisi akan berlanjut setelah berhenti sejak Maret 2020.

Sementara itu, laporan ESPN menyebut sejumlah pihak keberatan dengan rencana NBA 2019/2020 dilanjutkan dalam waktu dekat.

Pasalnya, jika kompetisi tetap dilanjutkan di tengah kondisi pandemi Covid-19 belum benar-benar mereda, kualitas laga-laga NBA juga dapat mengalami penurunan.

Hal ini dikarenakan seorang pemain dapat mengalami tekanan psikologis serta gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya. Para pemain bisa saja khawatir bersentuhan satu sama lain ketika mereka bertanding. Sebab kontak erat dapat memicu penularan COVID-19.

"Beberapa pemain akan lebih mudah dilewati karena takut bersentuhan dengan pemain lainnya. Banyak orang terpengaruh dengan keadaan akhir-akhir ini, karena kita semua hanya manusia," kata seorang anggota tim pelatih NBA, dikutip ESPN.

Keadaan saat ini diyakini dapat mempengaruhi kondisi mental para pemain NBA. Sebab, sebagian pemain kemungkinan merasa bahwa ada risiko bahaya yang mengancam, baik bagi diri mereka maupun keluarganya.

"Para pemain akan berpikir bagaimana jika ia bersentuhan dengan orang yang terinfeksi. Padahal sebelumnya, ia negatif COVID-19," kata anggota badan amal World Peace, kepada ESPN.

Oleh karena itu, meskipun NBA 2019/2020 mungkin bisa dilaksanakan dalam waktu dekat, para pemain berpotensi tidak akan menunjukkan permainan terbaik karena kekhawatiran yang mereka alami. Pasalnya, tidak ada yang dapat menjamin bahwa mereka tidak tertular virus corona saat bermain.

Hal itu pun diakui salah satu pemain Utah Jazz, Karl Malone, yang khawatir bisa terinfeksi COVID-19 jika kembali bermain saat kompetisi dilanjutkan. Ia pun meminta otoritas terkait benar-benar memikirkan secara matang keputusan melanjutkan NBA 2019/2020.

"Tim medis tak bisa mengatakan bahwa anda tidak berisiko terinfeksi, tetapi anda harus bermain. Dan mungkin ada satu atau dua orang di NBA yang belum memikirkan hal itu, sehingga tetap ingin melanjutkan kompetisi," kata Karl Malone.

Kekhawatiran para pemain bisa dipahami mengingat Amerika Serikat kini masih menjadi negara dengan angka kasus positif corona dan kematian pasien Covid-19 tertinggi di dunia.

Data Worldometers yang diperbarui pada pukul 21.09 WIB, Jumat malam, 8 Mei 2020 menunjukkan AS saat ini sudah mempunyai total kasus positif corona sebanyak 1.295.018 pasien.

Dari 1,29 juta kasus tersebut, 77.055 pasien positif corona di AS sudah meninggal. Sementara pasien yang berhasil sembuh usai terinfeksi virus corona di AS baru sebanyak 217.251. Artinya, masih ada 1 juta lebih pasien positif corona di AS yang perlu menjalani perawatan dan isolasi.

Meskipun rencana kelanjutan kompetisi NBA musim 2019/2020 masih menjadi polemik, operator kompetisi bertekad untuk menyelesaikan jadwal pertandingan, paling cepat mulai Juni 2020.

Baca juga artikel terkait NBA atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Kontributor: Permadi Suntama
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Addi M Idhom