tirto.id - Sejumlah korban kebakaran di apartemen Grenfell di London Barat dikabarkan berhasil selamat berkat penghuni muslim yang tengah bangun untuk makan sahur.
Saat itu, mereka menjadi yang pertama tahu adanya kebakaran dan langsung memberi tahu para tetangganya yang tidak mendengar alarm saat kebakaran melanda gedung tersebut.
Seperti diketahui, kebakaran terjadi tak lama setelah tengah malam saat para penghuni sedang lelap tertidur.
Para penghuni muslim adalah beberapa di antara yang pertama terlihat di lokasi saat orang-orang dievakuasi dari apartemen.
"Penghuni muslim memainkan peran besar dalam menyelamatkan orang-orang dari apartemen. Kebanyakan orang yang saya lihat adalah muslim. Mereka juga memberi kami makanan dan baju," kata Andre Barroso (33) pada The Independent.
Dia mengatakan masih banyak orang yang mencari teman dan saudaranya yang tinggal di dalam apartemen.
Banyak orang mendonasikan air, makanan dan baju di sekitar gereja St Clement, di mana para warga setempat mengungsi.
"Semua orang turun tangan membantu. Luar biasa melihat semua orang bekerja sama," katanya menambahkan.
Jumlah korban jiwa dalam kebakaran yang melahap satu blok apartemen yang menjulang tinggi di London, Inggris, mencapai dua kali lipat jumlahnya pada Rabu malam (14/6), dan jumlah korban jiwa diperkirakan bertambah lagi.
Hingga berita ini diturunkan, setidaknya 12 orang telah dikonfirmasi tewas dalam kebakaran mengerikan di Grenfell Tower dengan 24 lantai dan menjadi tempat tinggal 400 sampai 600 orang pada 120 unit apartemen tersebut.
Sebanyak 80 orang telah dibawa ke rumah sakit di seluruh London, sebagian dalam kondisi kritis akibat luka bakar, demikian yang diwartakanAntara, hingga Kamis (15/4/2017) pagi. London Evening Standard melaporkan banyak dari ratusan penghuni blok menara tersebut masih belum ditemukan.
Komandan Polisi Metropolitan Stuart Cundy mengatakan ia menduga jumlah korban jiwa bisa bertambah, tapi sejauh ini tak ada data yang disiarkan menunjukkan jumlah sesungguhnya orang yang hilang.
Beberapa saksi mata menggambarkan bagaimana seorang ibu yang putus-asa berteriak ke arah orang-orang dari lantai sembilan atau 10; ia memohon mereka menangkap bayinya.
Menurut laporan, ibu itu kemudian melemparkan bayinya dari flat apartemen dan bayi tersebut ditangkap oleh seorang lelaki yang berdiri di bawah. Tidak diketahui apa yang terjadi dengan ibu bayi itu.
Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Rabu malam menjanjikan akan melakukan penyelidikan penuh mengenai penyebab tragedi itu.
Blok menara apartemen tersebut, yang berusia lebih dari 40 tahun, baru setahun lalu diperbaiki dengan biaya lebih dari 10 juta dolar AS.
Media lokal melaporkan warga telah menyampaikan keluhan ke para pejabat dewan mengenai pekerjaan tersebut.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari