tirto.id - Mantan petenis Indonesia, Yayuk Basuki, terus berusaha menaikkan animo masyarakat terhadap tenis dengan menggabungkan kesenangan saat bermain. Ini diperlukan mengingat prestasi cabang olahraga ini terus mengalami penurunan, termasuk dalam hal pembinaan.
"Kalau tidak kita siapa lagi. Maka kita harus berusaha menggaungkan tenis agar prestasinya kembali menyala," kata Yayuk Basuki di sela WTA Future Stars di kawasan Jalan Sudirman, Jakarta, Minggu (24/7/2016).
Apa yang dilakukan mantan atlet yang saat ini menjadi seorang legislator bersama dengan perwakilan WTA itu, cukup detail. Bahkan Yayuk Basuki turun langsung untuk menunjukkan kepada masyarakat yang hadir cara bermain tenis dengan benar.
"Ini untuk memacu agar tenis kembali bergairah. Maka perlu didukung dan dibesarkan. Kami ingin, tenis Indonesia mampu melahirkan petenis-petenis hebat," kata mantan petenis yang pernah menduduki peringkat 19 WTA itu.
Kampanye senang bermain tenis yang dilakukan Yayuk Basuki merupakan rangkaian WTA Future Stars yang merupakan program regional untuk mengenalkan tenis di kalangan anak-anak di seluruh Asia Pasifik. Ada pun turnamen WTA Future Stars sendiri akan berlangsung di Singapura, Oktober.
Turnamen ini akan diikuti petenis muda dari 17 negara di kawasan Asia Pasifik. Setiap negara mendapatkan jatah untuk mengirimkan dua wakilnya masing-masing untuk kelompok umur 14 dan 16 tahun. Pertandingannya sendiri akan dilakukan bersamaan dengan BNP Paribas WTA Finals.
Sebelum melakukan kampanye di sela pelaksanaan hari bebas kendaraan atau car free day, Yayuk Basuki dan perwakilan dari WTA dalam hal ini Melissa Pine juga melakukan klinik kepelatihan kepada pemain junior Indonesia di Lapangan Tenis, Bulungan Jakarta, Sabtu (23/7).
Selain bersama petenis junior, klinik kepelatihan ini juga melibatkan anak-anak yang sebelumnya mengenal jauh cabang olahraga tenis. Anak-anak yang mendapatkan kesempatan diantaranya berasal dari Yayasan Rumah Piatu Muslimin Jakarta.
"Tenis menyediakan begitu banyak peluang dalam kehidupan. Tidak hanya menjalani karir sebagai petenis profesional, namun olahraga ini juga menjadi bekal untuk menekuni profesi lain. Misal menjadi pelatih, penyelenggara turnamen bahkan menjadi anggota parlemen," kata Wakil Presiden WTA Asia Pasifik, Melissa Pine.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari