tirto.id - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengatakan hanya satu perusahaan pelat merah yang mengalami kerugian pada 2017 adalah PT Merpati Nusantara Airlines. Pasalnya, menurut Rini maskapai penerbangan mengalami kerugian karena tidak beroperasi lagi.
Hal itu disampaikan Menteri Rini dalam Seminar Performa, Kinerja, dan Prestasi BUMN Indonesia di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Jakarta, Rabu (3/5/2017).
"Yang paling mungkin masih merugi Merpati karena kan sudah berhenti beroperasi," kata Menteri Rini di Jakarta.
Rini pun mengakui masih ada perusahaan BUMN yang mengalami kerugian saat ini. Kendati demikian, Rini mengaku bahwa pihaknya akan terus berusaha melakukan berbagai upaya untuk keluar dari persoalan itu.
Rini menambahkan, salah satu upaya yang akan dilakukan adalah dengan cara menggalang sinergi untuk investasi, pengadaan barang hingga operasional.
"Banyak hal yang sebetulnya secara sinergi bisa kami lakukan bersama. Contohnya tahun ini kami menargetkan ATM bersama akan betul-betul efektif untuk seluruh perbankan. Itu akan menekan cost yang cukup besar dan banyak. Di pelabuhan, sistem IT juga akan kami satukan," kata Rini.
Sebelumnya, menurut laporan Antara, Sekretaris BUMN Imam Apriyanto Putro mengatakan kurang lebih sebanyak 26 BUMN merugi pada triwulan pertama 2017 dengan total Rp3,8 triliun.
Pada periode yang sama tahun sebelumnya, tercatat sebanyak 27 BUMN yang merugi dengan total Rp3,2 triliun.
Sementara itu, Kementerian BUMN berhasil mencatatkan laba Rp39 triliun pada triwulan pertama 2017 dengan perolehan aset sebesar Rp6.560 triliun. Kementerian menargetkan laba 2017 mencapai Rp197 triliun.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto