Menuju konten utama

Menteri PUPR Tegaskan untuk Fokus pada Evakuasi Korban Tsunami

“Saya kira ini kejadian langka, karena tidak ada gempa tapi terjadi tsunami."

Menteri PUPR Tegaskan untuk Fokus pada Evakuasi Korban Tsunami
Personil TNI, Basarnas dan Relawan melakukan pencarian korban di reruntuhan bangunan akibat bencana Tsunami di Desa Way Muli, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Lampung, Minggu (23/12/2018). ANTARA FOTO/Ardiansyah

tirto.id - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan prioritas utama pada masa tanggap darurat pascabencana tsunami di Pandeglang dan Lampung Selatan adalah melakukan evakuasi korban meninggal dunia dan menyelamatkan korban yang hidup, membersihkan sampah dan puing, serta memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi selama tujuh hari ke depan.

“Saya kira ini kejadian langka, karena tidak ada gempa tapi terjadi tsunami. Ini tengah diteliti oleh para pakar apa penyebabnya. Dari sisi infrastruktur tidak banyak terdampak. Paling parah banyak sampah yang menjadi tugas Kami untuk membersihkannya serta rumah-rumah semi permanen yang rusak,” jelas Menteri Basuki saat meninjau salah satu titik kerusakan paling parah di Mutiara Carita Cottage, Minggu sore (23/12/2018) sebagaimana ditulis dalam rilis pers yang diterima Tirto pada Senin (24/12/2018).

Menteri Basuki juga menyampaikan Presiden Joko Widodo akan datang ke daerah terdampak tsunami tersebut pada hari Senin (24/12/2018).

"Saya datang ke sini atas perintah Bapak Presiden Joko Widodo yang sedang berada di Luwuk, Banggai. Direncanakan kalau tidak ada perubahan besok (Senin, 24/12/2018) Bapak Presiden Jokowi akan ke sini (Pandeglang). Tadi siang kami juga akan ke sini dengan Pak Wakil Presiden Jusuf Kalla namun tidak jadi karena cuaca buruk," tuturnya.

Turut hadir Gubernur Banten Wahidin Halim, Bupati Pandeglang Irna Narulita dan Sekretaris Utama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Dodi Ruswandi.

Untuk membantu pembersihan jalan Kementerian PUPR sudah mengirimkan sejumlah alat berat dan sebagian sudah berada di lapangan, yakni 7 ekskavator, 12 dump truck, dan 2 loader.

Selain itu juga dikirimkan 16 mobil tangki air, 2 mobil toilet dan 20 hidran umum untuk memenuhi kebutuhan air bersih dan sanitasi para pengungsi. Tambahan alat berat dan peralatan air bersih dan sanitasi akan dikirimkan dari Jakarta dan Banten.

Untuk akses jalan, sejak Minggu pagi telah dilakukan pembersihan jalan di wilayah Labuan dan Carita dan kini sudah normal kembali.

Menteri Basuki mengatakan apabila terjadi jalan terputus maka sesuai standar akan dilakukan pemulihan lalu lintas paling lama 7 hari seperti kerusakan Jembatan Batang Kalu akibat banjir di Padang Pariaman dan Jalan Gubeng yang ambles di Surabaya.

Menteri Basuki juga menyampaikan bahwa kejadian bencana di NTB, Sulteng, Pandeglang dan Lampung menjadi “lesson learned” akan pentingnya bangunan gedung memenuhi building code sehingga adaptif dan tangguh bencana.

“Penerapan building code sangat penting. Mulai awal 2019, Kami akan intensifkan sosialisasi building code ke daerah-daerah terutama yang rawan bencana,” tegas Menteri Basuki.

Dalam rangka memperlancar kordinasi pemenuhan kebutuhan dan mobilisasi alat berat dan peralatan air bersih dan sanitasi, Menteri Basuki menunjuk Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Cidanau, Ciujung dan Cidurian Tris Raditian sebagai Ketua Satgas Penanganan Bencana di Pandeglang.

Baca juga artikel terkait TSUNAMI SELAT SUNDA atau tulisan lainnya dari Yulaika Ramadhani

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yulaika Ramadhani
Editor: Yulaika Ramadhani