Menuju konten utama
Mudik Lebaran 2019

Menhub Sebut Sebagian Ruas Tol Cisumdawu Bisa Digunakan untuk Mudik

Panjang ruas jalan Tol Cisumdawu yang sudah dapat digunakan pemudik baru mencapai sekitar 5 kilometer

Menhub Sebut Sebagian Ruas Tol Cisumdawu Bisa Digunakan untuk Mudik
Foto udara terowongan kembar pada proyek pembangunan Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (14/12/2018). ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/pd.

tirto.id - Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi mengatakan sebagian ruas Jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dapat digunakan untuk mudik Lebaran 2019 nanti.

"Iya [Lebaran bisa dipakai]. Jadi sebagian 5 kilometer saja [yang baru bisa dilewati]," ucap Budi kepada wartawan saat ditemui di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman pada Jumat (24/5/2019).

Sebagian yang telah siap digunakan untuk mudik adalah ruas Rancakalong-Sumedang (seksi II). Pada 2 April 2019, status seksi jalan tol ini tergolong paling siap lantaran pembebasan lahannya sudah mencapai 93 persen dan konstruksi 82 persen.

Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil pun membenarkan hal itu. Mantan Wali Kota Bandung ini memastikan bahwa sekitar 5 km dari panjang ruas tol itu memang dapat digunakan.

Ridwan mengatakan hanya perlu melakukan koordinasi dengan petugas lapangan untuk operasional tol ruas tol tersebut pada Lebaran nanti. Selebihnya kata dia tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

"Enggak ada masalah hanya tinggal diatur petugas lapangan," ucap Ridwan.

Lebih lanjutnya Ridwan menjelaskan bahwa pemanfaatan seksi II tol ini memang karena bagian itu sudah siap. Namun, hal berbeda terjadi pada seksi I pada bagian tol itu karena pembangunannya masih terhambat oleh masalah pembebasan lahan.

"Di seksi I [terhambat oleh masalah pembebasan lahan] karena melewati rumah-rumah masyarakat di daerah Cileunyi," ucap Ridwan.

Baca juga artikel terkait MUDIK LEBARAN 2019 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Irwan Syambudi