Menuju konten utama

Menhan Diminta Jelaskan Soal 3% Prajurit TNI Terpapar Radikalisme

Menurut Beni, 3 persen prajurit TNI yang terpapar radikalisme itu bukanlah jumlah yang sedikit.

Menhan Diminta Jelaskan Soal 3% Prajurit TNI Terpapar Radikalisme
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (tengah) menjawab pertanyaan dari wartawan di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Rabu (12/6/2019). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nz.

tirto.id - Peneliti Lembaga Studi Pertahanan dan Studi Strategis Indonesia (Lesperssi), Beni Sukadis terheran-heran dengan pernyataan Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu yang mengatakan 3 persen dari prajurit TNI terpapar paham radikalisme.

"Kenapa ada anggota TNI terpapar radikalisme? Jika itu benar ada, maka itu suatu hal yang kontroversial," ujarnya kepada Tirto, Kamis (20/6/2019).

Sebab, menurutnya, prajurit TNI semestinya memiliki loyalitas terhadap ideologi Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Dia mengatakan, hal tersebut tidak seharusnya terjadi karena prajurit TNI memiliki sumpah dan harus setia pada Republik Indonesia.

Ia juga mengatakan, Menhan perlu menjelaskan juga 3 persen itu berasal dari mana saja. Serta memaparkan secara benderang radikalisme yang dimaksudkan itu seperti apa dan bagaimana.

Sebab, menurut Beni, 3 persen tersebut bukanlah jumlah yang sedikit. "Artinya hal ini, kan, cukup sensitif. Seharusnya, harus hati-hati untuk disampaikan hal ini," ujarnya.

Beni menegaskan, pernyataan Menhan perlu ditelusuri lebih lanjut dan dijadikan bahan evaluasi bagi internal TNI. Sebab, jika memang benar demikian, hal tersebut berbahaya bagi keutuhan organisasi TNI ke depannya.

"Pola rekrutmen dan akademi harus diperbaiki, agar terhindar dari masuknya infiltrasi ideologi radikal," ujarnya.

Pernyataan soal 3 persen prajurit TNI terpapar paham radikalisme itu disampaikan Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu saat menghadiri acara halal bihalal Mabes TNI di GOR Ahmad Yani Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur pada Rabu (19/6/2019) kemarin.

Ia mengaku prihatin atas temuan Kemenhan mengenai kelompok-kelompok yang ingin mengganti ideologi negara Pancasila dengan ideologi khilafah.

"Kurang lebih 3 persen, ada TNI yang terpengaruh radikalisme," ujar Menhan seperti dikutip Antara.

Baca juga artikel terkait RADIKALISME atau tulisan lainnya dari Alfian Putra Abdi

tirto.id - Politik
Reporter: Alfian Putra Abdi
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Alexander Haryanto