Menuju konten utama

Mengenal Daktilitis, Jari Sosis Seperti Dialami Raja Charles III

Daktilitis yang kemungkinan terjadi pada Raja Charles III adalah istilah medis untuk pembengkakan parah yang memengaruhi jari tangan atau kaki.

Mengenal Daktilitis, Jari Sosis Seperti Dialami Raja Charles III
Raja Inggris Charles III dan Ratu Camilla menyapa massa dari balkon Istana Buckingham setelah upacara penobatan di London, Sabtu, 6 Mei 2023. (AP Photo/Frank Augstein)

tirto.id - Raja Charles III dari Inggris diduga mengidap daktilitis karena memiliki bentuk jari sosis, julukan yang diberikan kepadanya karena kondisi jari-jari tangannya yang membengkak layaknya sosis.

Perbincangan mengenai jari sosi Raja Charles III tersebut sudah mulai muncul pada tahun 2012 lalu saat media menyoroti jarinya yang membengkak. Namun kemudian menjadi perbincangan kembali saat penobatannya pada Sabtu, 6 Mei 2023 lalu.

Menanggapi perbincangan mengenai jari sosis Raja Charles III, GP Chun Tang, Direktur Medis di Pall Mall Medical di Manchester mengatakan bahwa ada banyak alasan mengapa seseorang bisa menderita jari sosis.

"Seringkali jari bengkak adalah gejala retensi air yang dapat disebabkan oleh berbagai kondisi kesehatan. Jari-jari sosis secara resmi dikenal sebagai daktilitis,” kata Chun Tang pada Daily Mail.

"Kondisi ini muncul karena peradangan dan dapat disebabkan oleh radang sendi, beberapa infeksi bakteri atau bahkan TBC,” tambahnya.

Apa Itu Daktilitis?

Daktilitis adalah istilah medis untuk pembengkakan parah yang memengaruhi jari tangan atau kaki. Kondisi ini terkadang disebut "jari sosis" karena bentuknya yang bulat dan menggembung.

Cleveland Clinic menjelaskan, sebagian besar jenis peradangan hanya memengaruhi area tertentu. Biasanya, pembengkakan akan terkonsentrasi di satu titik yang cedera atau rusak, ini seperti lecet yang terbentuk di kaki jika tulang kering terbentur meja.

Namun, jika mengalami daktilitis, seluruh jari tangan atau kaki akan bengkak secara keseluruhan. Pembengkakan pada jari tangan atau kaki dapat menyebabkan gejala lain, termasuk rasa nyeri, perasaan hangat atau panas, perubahan warna, hingga kesulitan menggerakkan atau menekuk jari seperti biasanya.

Penyebab Daktilitis

Daktilitis dapat terjadi karena infeksi atau karena perubahan sistem kekebalan tubuh. Hal ini sering kali merupakan hasil dari kondisi autoimun. Kondisi autoimun menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan yang sehat.

Medical News Today melaporkan, terdapat jenis artirits atau pembengkakan dan nyeri pada sendi yang dapat menyebabkan daktilitis. Spondyloarthritis mengacu pada jenis artritis yang memengaruhi sendi dan jaringan tempat tendon serta ligamen menempel pada tulang.

Salah satu bentuk spondiloid yang paling umum adalah artritis psoriatik. Daktilitis terjadi pada 16-49% orang dengan artritis psoriatik.

Bentuk daktilitis yang serupa juga dapat terjadi pada artritis reaktif. Artritis reaktif berkembang sebagai respons terhadap infeksi di bagian tubuh lainnya. Infeksi bakteri pada usus, seperti salmonella, dan infeksi menular seksual (IMS), seperti klamidia, adalah penyebab paling umum artritis reaktif.

Penelitian menyatakan bahwa daktilitis memengaruhi sekitar 5% hingga 9,6% penderita gout. Pada kasus gout, timbunan asam urat berlebih pada persendian, menyebabkan peradangan.

Orang dengan artritis reumatoid tidak mengalami daktilitis, sehingga beberapa dokter dapat menggunakan keberadaan daktilitis untuk membantu mendiagnosis bentuk artritis yang diderita seseorang.

Di samping itu, juga ada beberapa penyakit dan infeksi yang dapat memicu peradangan dan berpotensi menyebabkan daktilitis. Penyebab paling umum dari jari tangan atau kaki yang bengkak adalah sebagai berikut:

1. Penyakit sel sabit

Penyakit sel sabit mengacu pada sekelompok kelainan genetik yang memengaruhi sel darah merah. Normalnya, sel darah merah berbentuk cakram. Namun, pada penderita penyakit sel sabit, perubahan pada hemoglobin dapat mengubah bentuk sel darah menjadi seperti sabit atau melengkung.

Perubahan protein hemoglobin dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mendapatkan oksigen yang cukup. Kekurangan oksigen dalam jaringan menyebabkan rasa sakit yang tiba-tiba dan parah, sehingga seseorang mungkin perlu pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

Daktilitis adalah gejala khas penyakit sel sabit, terutama pada anak-anak. Biasanya muncul pada bayi sekitar usia 6 bulan, tetapi dapat terjadi hingga usia 4 tahun.

Ketika daktilitis terjadi sebagai efek samping penyakit sel sabit, ia dapat disertai demam, nyeri, dan peningkatan sel darah putih. Dokter harus mengevaluasi anak-anak dengan jari bengkak untuk penyakit sel sabit dan kondisi lainnya.

2. Tuberkulosis (TB)

Daktilitis adalah komplikasi TB yang jarang terjadi. TB adalah penyakit bakteri menular yang dapat menyebabkan peradangan pada paru-paru.

Pada kasus yang jarang terjadi, penyakit ini juga dapat menyebabkan peradangan tulang. Peradangan tulang ini menyebabkan tulang tangan atau kaki membengkak, menimbulkan rasa sakit dan perubahan bentuk jari tangan atau kaki. Pada kebanyakan kasus, hal ini hanya memengaruhi satu sisi tubuh.

Daktilitis paling sering terjadi pada anak-anak dan remaja dengan TB, meskipun demikian orang dewasa juga dapat mengalami komplikasi ini.

3. Sarkoidosis

Sarkoidosis adalah suatu kondisi autoimun inflamasi yang dapat memengaruhi jantung, hati, ginjal, paru-paru, dan organ-organ lainnya. Kondisi ini menyebabkan masalah parah pada organ-organ tersebut dan bahkan dapat berakibat fatal.

Meski sangat jarang terjadi, sarkoidosis dapat memengaruhi tulang dan otot tangan, menyebabkan pembengkakan yang menyakitkan. Orang dengan gejala ini juga dapat mengalami lupus pernio, yang menyebabkan lesi dan plak pada wajah, telinga, dan jari.

4. Infeksi

Beberapa infeksi dapat menyebabkan pembengkakan pada jaringan jauh di bawah kulit atau bahkan di dalam tulang. Pembengkakan ini dapat menyebabkan gejala daktilitis.

Daktilitis distal yang melepuh terjadi karena infeksi pada bantalan lemak di jari tangan atau kaki. Umumnya disebabkan oleh infeksi kulit, seperti Streptococcus atau Staphylococcus, bentuk daktilitis ini terjadi karena adanya celah pada kulit yang memungkinkan infeksi masuk ke dalam tubuh.

Daktilitis distal yang melepuh bisa sangat menyakitkan dan dapat menimbulkan lesi atau lepuhan pada atau di dekat area yang terkena.

Daktilitis juga dapat terjadi karena sifilis, yang merupakan infeksi menular seksual. Sifilis dapat menyebar ke bayi selama kehamilan, yang mengakibatkan sifilis kongenital.

Dalam kasus yang jarang terjadi, bayi yang lahir dengan sifilis kongenital dapat mengalami daktilitis pada jari tangan atau kaki. Hal ini disebabkan oleh peradangan pada tulang dan jaringan. Biasanya mempengaruhi kedua sisi tubuh.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Balqis Fallahnda

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Balqis Fallahnda
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari