Menuju konten utama

Mengenal Airbag: Alat Pelindung pada Kendaraan Roda Empat

Airbag mobil, cara kerja airbag, letak airbag dan letak airbag pada kendaraan.

Mengenal Airbag: Alat Pelindung pada Kendaraan Roda Empat
Ilustrasi airbag mobil. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Airbag merupakan alat pelindung pada kendaraan roda empat yang memiliki fungsi melindungi pengendara terutama dari benturan.

Seperti namanya, airbag adalah kantong gas pada kendaraan yang berfungsi sebagai bantalan untuk mengurangi benturan yang dialami pengendara apabila terjadi tabrakan.

Airbag biasanya berupa tas nilon besar yang dapat mengembang dan mengempis dengan sangat cepat apabila terjadi kecelakaan parah.

Airbag biasanya terletak di bagian depan mobil untuk melindungi organ vital secara maksimal.

Saat dikempiskan, tas nilon ini dikemas di berbagai bagian interior seperti di belakang setir dan dashboard untuk airbag bagian depan.

Airbag memiliki peran penting dalam memberikan bantalan bagi orang-orang saat terjadi kecelakaan.

Secara teknis, airbag biasanya dikemas secara tersembunyi tetapi akan langsung mengembang saat terjadi tabrakan.

Dilansir dari laman Carex Pert, hampir setiap mobil baru memiliki airbag pengemudi dan penumpang depan.

Airbag juga dikenal dengan Supplementary Restraint System (SRS) karena fungsinya sebagai pelengkap alat keselamatan di dalam mobil, seperti sabuk pengaman.

Fungsi utama dari airbag adalah untuk mengurangi cedera dan melindungi penumpang dari benturan langsung dengan bagian dalam kendaraan.

Letak Airbag

Letak airbag pengemudi biasanya ditempatkan di bantalan tengah roda kemudi. Sementara, airbag penumpang biasanya ditempatkan di kiri atas dasbor mobil.

Beberapa kendaraan juga dipasang airbag lainnya yang dapat ditemukan di dasbor bawah, kursi, sabuk pengaman, pilar atap, dan struktur atap.

Selain itu, beberapa sepeda motor juga diketahui memiliki airbag di bagian depan.

Cara Kerja Airbag

Dikutip dari laman RACQ, berikut ini merupakan penjelasan cara kerja airbag. Penyebaran airbag dikendalikan oleh sensor yang mendeteksi terjadinya kecelakaan serta tingkat keparahan kecelakaan.

1. Saat terjadi kecelakaan, pengontrol airbag akan menentukan bahwa airbag harus dikerahkan.

Selanjutnya sistem akan memicu unit inflator yang membakar bahan kimia dengan sangat cepat untuk menghasilkan volume gas inert agar kantong dapat mengembang.

2. Dalam kasus airbag depan, saat kepala penumpang dan tubuh bagian atas bergerak maju dan mengenai airbag, kantong/airbag akan mulai mengempis melalui lubang ventilasi.

Hal ini pada dasarnya ditujukan untuk melindungi kepala, yaitu dengan gerakan maju kepala yang melambat.

3. Seluruh proses mengembang dan mengempis terjadi dalam waktu sekitar 100 milidetik, kira-kira pada waktu yang sama dengan kedipan mata.

Prosesnya sangat cepat sehingga pengendara sering tidak menyadari bahwa airbag telah mengembang.

4. Airbag samping dan airbag tirai terkadang sedikit lebih lambat karena jenis benturan yang dirancang untuk perlindungan yang berbeda dengan benturan dari depan.

5. Pada proses pengembangan airbag akan dihasilkan asap, debu, serta kebisingan yang cukup besar. Hal ini merupakan hal yang wajar terjadi.

Kapan airbag mengembang?

Agar airbag pengemudi atau penumpang mengembang saat terjadi kecelakaan, RACQ menyebut semua kriteria minimum berikut harus dipenuhi:

  1. Kendaraan harus melaju dengan kecepatan lebih dari 25 km/jam.
  2. Sudut benturan berada pada jarak sekitar tiga puluh derajat di kedua sisi garis tengah mobil (total sekitar 60 derajat).
  3. Gaya perlambatan yang dihasilkan setidaknya sama dengan yang dihasilkan ketika mobil bertabrakan dengan penghalang yang tidaak bergerak serta dengan kecepatan sekitar 25 km/jam.
Airbag depan tidak akan mengembang jika terjadi benturan dari samping atau belakang atau terguling. Hal ini dikarenakan airbag tidak akan memberikan perlindungan tambahan.

Baca juga artikel terkait AIRBAG atau tulisan lainnya dari Anisa Wakidah

tirto.id - Otomotif
Kontributor: Anisa Wakidah
Penulis: Anisa Wakidah
Editor: Dhita Koesno