Menuju konten utama

Memberdayakan Polisi Tidur Menjadi Penghasil Listrik

Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Brawijaya Malang berhasil mengembangkan polisi tidur sebagai alat penghasil listrik terbarukan. Dengan modal produksi Rp4 juta, tim yang terdiri empat orang ini mampu mengubah potensi pegas yang ditimbulkan dari tekanan kendaraan yang melintas menjadi listrik. Dengan asumsi 1.000 kendaraan/hari dengan berat rata-rata 1000-2000 kilogram, maka alat ini dapat menyalakan empat lampu masing-masing 40 watt selama 10 jam setiap hari.

Memberdayakan Polisi Tidur Menjadi Penghasil Listrik
polisi tidur.foto/shuterstock

tirto.id - Polisi tidur yang selama ini dianggap sebagai penggangu jalan kini sedang dikembangkan sebagai penghasil listrik. Ide tersebut datang dari empat mahasiswa jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FT-UB) Malang.

Ide yang dinamakan Polisi Tidur Penghasil Energi Terbarukan atau POTRET ini berasal dari potensi pegas yang ditimbulkan dari tekanan kendaraan yang melintas.

"Kami memanfaatkan perubahan energi potensial pegas yang kami tempatkan di bawah polisi tidur," kata ketua Tim POTRET, Doni Darmawan Putra di Malang, Jawa Timur, Kamis (19/5/2016).

Doni menjelaskan, energi yang disebabkan tekanan kendaraan yang melintas, kemudian diubah menjadi energi kinetik dan memutar rotor dari generator DC. Dalam prinsip mesin listrik, perubahan kecepatan dalam suatu medan magnet akan menghasilkan tegangan terinduksi pada sisi stator generator DC.

Saat rangkaian digabungkan dengan ACCU, lanjutnya, akan terjadi aliran arus listrik yang secara perlahan bakal mengisi tegangan pada ACCU. Energi yang disimpan pada ACCU dapat digunakan untuk penerangan jalan saat malam hari atau keperluan lainnya.

"Apabila dalam sehari terdapat 1.000 kendaraan dengan berat rata-rata 1000-2000 kilogram, gear akan memutar generator dengan kecepatan putar 1000-1250 rpm. Maka output dari sistem ini dapat digunakan untuk menyalakan empat lampu masing-masing 40 watt selama 10 jam setiap hari," paparnya.

Alat yang saat ini sedang dalam proses paten tersebut memiliki keunggulan dari sisi safety, portable, dan tidak terpengaruh cuaca. Doni juga menjelaskan jika POTRET dapat diterapkan pada pintu gerbang kampus, mal atau jalan tol yang terdapat portal.

Pada jalan yang terdapat portal tersebut lebih dahulu dilubangi untuk diisi dengan pegas. Selanjutnya, di atas pegas dapat ditempatkan polisi tidur yang terbuat dari besi atau seng tebal. Alat POTRET ditempatkan di samping polisi tidur tersebut.

"Biaya untuk memproduksi sebuah alat POTRET menghabiskan dana sekitar Rp4 juta. Kami terus berinovasi dengan alat ini. Pandangan ke depan dengan prinsip dasar alat ini dapat digunakan pula di alat-alat fitness untuk menghasilkan energi listrik terbarukan," urainya. (ANT)

Baca juga artikel terkait POLISI TIDUR

tirto.id - Teknologi
Sumber: Antara
Reporter: Putu Agung Nara Indra
Penulis: Rima Suliastini