Menuju konten utama

Matthijs de Ligt Raih Penghargaan Golden Boy Award 2018

Matthijs de Ligt resmi dinobatkan sebagai peraih penghargaan Golden Boy Award, mengalahkan beberapa nominasi potensial lain.

Matthijs de Ligt Raih Penghargaan Golden Boy Award 2018
Matthijs de Ligt dari Belanda konferensi pers sebelum pertandingan sepak bola Liga UEFA antara Jerman dan Belanda, di Gelsenkirchen, Minggu, 18 November 2018. AP Photo / Martin Meissner

tirto.id - Pemain Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda, Matthijs de Ligt berhasil meraih penghargaan Golden Boy Award 2018. Penghargaan ini diberikan Tuttosport untuk pemain sepak bola muda terbaik di bawah usia 21 tahun.

Pencapaian ini membuat de Ligt mengalahkan rekan senegaranya, Justin Kluivert, yang juga masuk ke dalam nominasi peraih Golden Boy 2018. Kluivert yang pindah dari Ajax ke AS Roma pada musim panas lalu, masuk ke dalam kandidat peraih Golden Boy Award 2018 bersama Trent Alexander Arnold (Liverpool), Patrick Cutrone (AC Milan), dan Vinicius Junior (Real Madrid).

Tuttosport memberikan penghargaan kepada de Ligt karena peran besarnya terhadap kesuksesan Ajax musim ini. Tim asal Negeri Kincir Angin tersebut mampu lolos ke babak 16 besar Liga Champions 2018-2019 tanpa menelan satu pun kekalahan di fase grup.

Tak cukup di situ, de Ligt mampu membawa Timnas Belanda memuncaki klasemen grup Liga Negara Eropa UEFA, dalam edisi pertama penyelenggaraan liga antar negara di benua Eropa tersebut.

Bek andalan Ajax Amsterdam tersebut jadi penerus Kylian Mbappe, yang meraih penghargaan serupa di tahun 2017. Striker Prancis asal Paris Saint Germain. Mbappe sendiri sebelumnya sempat jadi perbincangan karena tidak masuk ke dalam nominasi yang ditetapkan oleh Tuttosport tahun ini. Padahal pemain andalan PSG tersebut masih memenuhi syarat untuk menjadi pemain muda terbaik 2018, seperti yang ia dapatkan bersama negaranya saat tampil di Piala Dunia 2018.

Akan tetapi, Tuttosport mengungungkapkan bahwa alasan di balik pengecualian Mbappe adalah karena mereka ingin menyoroti nama baru setiap tahunnya.

"Filosofinya adalah meluncurkan satu wajah baru setiap tahun," kata Massimo Franchi,yang merupakan pengawas penghargaan itu, seperti dikutip ESPN.

Keberhasilan Matthijs de Ligt mendapat penghargaan tersebut membuatnya sejajar dengan pendahulunya, Rafael Van Der Vart, yang mendapat penghargaan serupa pada tahun 2003.

Baca juga artikel terkait GOLDEN BOY AWARDS atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan