tirto.id - Maria Sharapova, bintang tenis dunia, dinyatakan positif doping meldonium selama mengikuti turnamen Australia Terbuka bulan Januari 2016 lalu. Surat pemberitahuan gagal tes doping diterima petenis cantik asal Rusia itu pada Selasa (8/3/2016) waktu setempat.
Meldonium dikategorikan sebagai zat yang terlarang untuk dikonsumsi atlet sejak awal tahun 2016 ini. Maria Sharapova sebenarnya mengonsumsi mildronate, obat yang mengandung meldonium, sejak 2006 lalu karena ia mengalami beberapa masalah kesehatan.
Meldonium sebetulnya zat yang biasa dikonsumsi oleh penderita tonsiltis. Namun terkadang meldonium juga dikonsumsi oleh beberapa atlet sebab membantu memulihkan daya tahan mereka usai mengalami cidera atau sakit yang cukup parah.
Meldonium diproduksi di Latvia dan mudah didapat di pasaran Eropa Timur walaupun tanpa resep dokter. Obat ini diizinkan penggunaannya untuk atlet di sejumlah negara Eropa Timur, termasuk Rusia yang merupakan negara asal Maria Sharapova. Namun, di banyak negara lainnya meldonium sudah dilarang, juga di Amerika Serikat.
Pada ajang Australia Terbuka 2016, Maria Sharapova kalah dari Serena Williams pada babak perempat final. Sejak tersingkir dari ajang tersebut hingga mendapat pengumuman bahwa ia dinyatakan gagal tes doping, petenis berusia 28 tahun pemegang titel juara lima kali Grand Slam itu belum mengikuti kompetisi lainnya.
Berangkat dari hasil tes doping yang mengejutkan itu, Nike yang selama ini menjadi salah satu sponsor pribadi Maria Sharapova menghentikan kontraknya untuk sementara. Perusahaan apparel olahraga asal Amerika Serikat itu akan memberikan keputusan terkait kelanjutan kerjasama dengan Maria Sharapova setelah hasil investigasi tentang kasus ini sudah bisa dipastikan.