tirto.id - Memberi maupun menerima angpau sudah jadi tradisi saat merayakan Tahun Baru Imlek. Hal ini juga berlaku bagi ganda putra andalan Indonesia, pasangan Marcus Fernaldi Gideon dan Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Namun, ada yang menarik dari mereka berdua. Kevin yang belum menikah masih dianggap sebagai penerima angpau. Sementara Marcus, yang sudah berkeluarga dan baru saja dikaruniai buah hati pertama, wajib menyiapkan angpau bagi keluarga besarnya.
"Tradisi Imlek sama saja seperti yang lain, biasanya kami kumpul sama keluarga, makan kue keranjang dan dapat angpau,” canda Kevin, sebagaimana dikutip dari laman PBSI, Selasa (5/2/2019).
Pebulu tangkis kelahiran 22 tahun silam yang terkenal sangat gesit di depan net itu juga menambahkan, ia berharap dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi dari tahun sebelumnya.
“Harapan saya, di tahun baru ini saya bisa dapat prestasi yang lebih baik lagi di tahun-tahun sebelumnya," tambah Kevin.
Di lain tempat, Marcus memilih untuk melewati libur Tahun Baru Imlek di rumah bersama keluarga kecilnya. Ia bersama sang istri untuk sementara memilih tidak bepergian untuk berkumpul bersama keluarga besarnya, lantaran masih memiliki bayi yang baru lahir.
“Enggak kumpul-kumpul sama keluarga besar karena anak bayi masih belum boleh pergi-pergi, takut sakit. Biasanya ada kumpul sama nenek, tapi jadinya tidak ikut," terang Marcus.
"Paling kangen di Imlek itu kumpul sama keluarga, kalau kue Imlek malah jarang makan, saya nggak suka kue keranjang. Tradisi lain ya bagi-bagi angpau, sudah disiapkan dan titip ke orangtua saya untuk dibagikan ke saudara-saudara,” tambah pemain 27 tahun itu.
Marcus/Kevin atau juga dikenal dengan julukan duet minions merupakan ganda putra terbaik Indonesia yang kini menghuni peringkat 1 dunia. Tahun lalu, pasangan ini meraih prestasi fenomenal dengan koleksi 8 gelar BWF World Tour serta satu medali emas Asian Games 2018.
Sementara untuk tahun ini, mereka berdua sudah mengantongi dua gelar BWF World Tour dari ajang Malaysia Masters 2019 dan Indonesia Masters 2019, pada bulan Januari lalu.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis