tirto.id - Kandungan zat capsaicin yang tinggi pada cabai ternyata memberikan manfaat untuk kesehatan, salah satunya bisa digunakan untuk obat penahan rasa sakit (pain killer). Zat capsaicin pun bisa mencegah munculnya sel-sel kanker.
Seperti dilansir Antara, ahli gizi RSCM Kencana Claudia Deptarsie Kliranayungie mengatakan, kandungan zat capsaicin yang tinggi pada cabai memiliki efek analgesik pada obat penahan rasa sakit.
Sementara dari segi nutrisi cabai kaya vitamin C yang berguna meningkatkan daya tahan tubuh dan antioksidan yang menangkal radikal bebas.
Menurut ahli gizi Tirta Prawita Sari, cabai dapat membantu menurunkan berat badan karena metabolisme meningkat berkat kandungan vitamin C.
Namun, di sisi lain tumbuhan yang masuk ke Indonesia lewat pedagang Spanyol dan Portugis ini juga dapat meningkatkan nafsu makan.
Cabai juga mengandung vitamin A serta kandungan mineral seperti potassium, zat besi dan magnesium, yang membantu tubuh mengatur tekanan darah karena terkait dengan pembentukan sel darah dalam tubuh.
Cabai Bisa Membunuh Sel Kanker
Tak hanya itu, ternyata pedasnya cabai juga dapat membantu memerangi sel kanker. Hal tersebt diungkapkan pakar dari Universitas Ruhr di Bochum, Jerman. Menurutnya, komponen pedas dalam cabai bisa menjadi pertahanan spesial di membran sel di sekeliling tumbuhnya kanker, menyebabkan sel merusak dirinya sendiri.
Dr Lea Weber yang memimpin penelitian menjelaskan hasil penelitian di jurnal Kanker Payudara-Target dan Terapi mengatakan: "Capsaicin mampu menyebabkan kematian sel dan menghambat pertumbuhan sel kanker di banyak jenis kanker contohnya, kanker tulang osteosarcoma, kanker usus, dan kanker pankreas sementara sel normal tak akan tersakiti," katanya.
Capsaicin secara spesifik akan memicu sel reseptor yang disebut TRPV 1, yang mengontrol zat pertumbuhan kanker yang memperoleh makanan.
Sementara capsaicin bertarung melawan sel kanker, sel tersebut akhirnya akan tumbuh dengan merusak dirinya sendiri. Seiring dengan semakin banyaknya sel kanker yang mati, tumor akan berhenti membesar.
Namun, bahan kunci itu tak akan efektif kalau cuma dimakan, zat itu harus diformulasikan dalam tablet dan dikombinasikan dengan obat-obatan lain yang menyasar sel kanker.
Penulis: Abdul Aziz
Editor: Abdul Aziz