tirto.id - Kamis Putih adalah bagian dari perayaan dalam masa Raya Paskah, yang diadakan satu hari sebelum Jumat Agung. Kedua hari tersebut merupakan bagian penting dari Pekan Suci Paskah 2022.
Dalam Pekan Suci umat Kristen dan Katolik, memperingati kematian dan kebangkitan Yesus dari kubur. Laman Iman Katolik melansir, Pekan Suci sendiri terdiri dari lima bagian:
- Minggu Palma (Palem), saat Yesus masuk kota Yerusalem dan disambut serta dielu-elukan sebagai seorang raja.
- Kamis Putih, saat Yesus mengadakan Perjamuan Malam terakhir bersama para muridNya.
- Jumat Agung, saat Yesus diadili dan dijatuhi hukuman mati oleh Pontius Pilatus, disalibkan, wafat, dan dimakamkan.
- Sabtu Suci, saat Yesus turun ke tempat penantian, ke dunia orang mati, untuk mengabarkan Injil.
- Hari Minggu Paskah, saat Yesus bangkit kembali dari antara orang mati.
Makna Kamis Putih 2022
Kamis Putih (Maundy Thursday) adalah bagian dari perayaan dalam masa Raya Paskah, yang diadakan satu hari sebelum Jumat Agung.
Perayaan Kamis Putih dikenal dalam peristiwa perjamuan malam Yesus bersama murid-murid-Nya dan pembasuhan kaki sebelum Dia menyerahkan diri-Nya untuk disalibkan.
Peristiwa ini termuat dalam Alkitab injil Yohanes 13 : 1-20. Menurut GKI Kebon Jati, ada dua unsur utama yang diperingati dalam liturgi Kamis Putih yaitu perjamuan malam terakhir (dan perintah untuk mengadakan perjamuan kudus) dan membasuh kaki sebagai simbol hamba yang melayani.
Perjamuan malam tersebut memiliki makna pengucapan syukur dan peringatan akan Yesus dalam keselamatan oleh kematian-Nya.
Dalam Injil Yohanes, penekanan peristiwa perjamuan tersebut lebih kepada peristiwa pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus kepada murid-murid-Nya, selain dari pada perjamuan. Hal inilah yang menjadi karakteristik perayaan Kamis Putih.
Pembasuhan kaki adalah hal yang umum dilakukan oleh bangsa Yahudi pada waktu itu dan tidak dilakukan bersamaan dengan perjamuan.
Dala tradisi Yahudi, pembasuhan kaki dilakukan oleh seseorang yang lebih rendah kedudukannya terhadap seseorang yang lebih tinggi kedudukannya. Misalnya, seorang murid yang membasuh kaki gurunya sebagai tindakan pelayanan dan bentuk pernyataan kasih.
Pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus sebagai guru menjelaskan bahwa Yesus mampu melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak layak dilakukan.
Tujuan dari hal tersebut adalah Yesus ingin memberikan contoh teladan yaitu mau merendahkan diri dan melayani murid-murid-Nya, demikian juga dengan murid-murid harus merendahkan diri dan mau melayani sesama. Pembasuhan kaki yang dilakukan Yesus merupakan bentuk dari proklamasi hukum kasih.
Gereja-gereja juga sudah melakukan tradisi basuh kaki ini saat Kamis Putih. Dalam pelaksanaannya, pembasuhan kaki menjadi simbol yang paling jelas dipakai dan umumnya, disertai dengan perjamuan kasih layaknya Yesus dengan para murid.
Editor: Yantina Debora