tirto.id - Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) telah merilis petunjuk teknis (Juknis) Panduan Festival Inovasi dan Kewirausahaan Siswa Indonesia (FIKSI) 2025. Tersedia link unduh Juknis FIKSI 2025 SMA Sederajat yang bisa diakses, beserta cabang lombanya.
FIKSI 2025 dirancang sebagai platform strategis untuk mencetak generasi muda Indonesia dalam hal inovasi dan kewirausahaan. Berbeda dengan tahun sebelumnya, FIKSI 2025 didesain dengan menggabungkan FIKSI SMA dan FIKSI SMK.
FIKSI 2025 terdiri dua kategori ajang dan 11 cabang ajang telenta dan dapat diikuti oleh perorangan atau kelompok siswa SMA Sederajat.
Link Unduh Juknis Pedoman FIKSI 2025 untuk SMA Sederajat
FIKSI 2025 merupakan wadah untuk mendorong wirausaha muda yang mampu bersaing secara global. Selain itu, kompetisi ini juga menjadi ajang memberikan bekal pengalaman, pengetahuan dan pembinaan kewirausahaan kepada siswa untuk memulai dan mengakselerasi wirausaha mandir.
BPTI selaku penyelenggara telah merilis petunjuk teknis Panduan FIKSI 2025. Panduan ini digunakan sebagai acuan yang jelas bagi instansi pendidikan, satuan Pendidikan.
Tak hanya itu, panduan ini juga dapat digunakan sebagi acuan juri, peserta didik dan pihak terkait lainnya dalam melaksanakan kegiatan FIKSI 2025.
Juknis Panduan FIKSI 2025 berisi informasi lebih rinci kegiatan FIKSI 2025, yang meliputi konsep dasar, penyelenggaraan, mekanisme ajang FIKSI, penghargaan hingga pembiayaan.
Berikut merupakan link unduh Panduan FIKSI 2025 yang dapat diakses secara publik.
Link Unduh Juknis Panduan FIKSI 2025
Cabang Lomba pada FIKSI 2025 untuk SMA Sederajat
FIKSI 2025 terdiri dari dua kategori ajang yaitu Rencana Usaha dan Pengembangan Usaha. Rencana Usaha merupakan kompetisi bagi siswa yang baru memiliki ide usaha. Ide usaha tersebut dituangkan dalam format perencanaan usaha dan memiliki purwarupa.
Sementara itu, Pengembangan Usaha merupakan kompetisi yang ditujukan bagi siswa yang menjalankan usaha pribadi (bukan merupakan produk usaha sekolah) sesuai dengan Cabang Ajang Talenta. Usaha tersebut telah berjalan minimal selama tiga bulan sebelum pendaftaran.
Fokus utama FIKSI 2025, cabang ajang talenta terdiri dari 11 cabang. Berikut uraiannya.
1. Agribisnis, Agroteknologi dan Kemaritiman
Bidang ini berfokus pada inovasi berbasis sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan kelautan untuk menciptakan produk dengan nilai tambah.
2. Kesehatan
Bidang Kesehatan mendorong pengembangan solusi kreatif di sektor kesehatan termasuk layanan medis, farmasi, alat kesehatan, kecantikan, dan teknologi kesehatan berbasis digital
3. Wirausaha Sosial
Wirausaha Sosial merupakan pengembangan solusi kewirausahaan yang berorientasi pada dampak sosial.
4. Pariwisata
Kompetisi ini menitikberatkan pada pengembangan layanan wisata, penginapan, atraksi, atau destinasi yang kreatif dan berkelanjutan.
5. Teknologi Digital
Teknologi Digital adalah kategori kompetisi yang bertujuan untuk mendorong kreativitas, inovasi, dan pemanfaatan teknologi digital untuk berwirausaha dan/atau mendukung jalannya wirausaha
6. Kuliner
Peserta diajak untuk menciptakan inovasi dalam pengolahan makanan dan minuman berbasis ketersediaan bahan lokal atau dengan nilai tambah.
7. Fashion (Fesyen)
Peserta diharapkan menciptakan usaha yang bergerak di bidang fesyen yang memadukan estetika, etika, keberlanjutan, kolaboratif, inovasi, orisinalitas, dan kreativitas.
8. Games
Kompetisi di bidang game digital fokus pada upaya kreatif membangun kolaborasi elemen desain, teknologi, dan narasi interaktif dengan memenuhi aspek estetik, gameplay, tantangan, dan penghargaan.
9. Kriya
Kriya berfokus pada karya kerajinan tangan yang mengutamakan nilai keindahan, keunikan, dan keterampilan pengolahan material lokal.
10. Industri Musik, Film, Animasi, & Video
Inovasi di bidang musik, film, animasi, & video yang menonjolkan nilai-nilai atau pesan-pesan positif.
11. Seni Rupa & Desain
Mengembangkan kreativitas peserta dalam menciptakan karya seni visual dan desain yang inovatif, estetis, dan fungsional. Fokusnya adalah pada karya yang dapat diaplikasikan di berbagai bidang, seperti komunikasi visual, produk konsumen, atau seni publik.
Penulis: Sarah Rahma Agustin
Editor: Dicky Setyawan