tirto.id - 22 Oktober diperingati setiap tahun sebagai Hari Santri Nasional. Tahun ini, perayaan Hari Santri akan sedikit berbeda karena pandemi virus corona Covid-19. Kementerian Agama (Kemenag) telah mengeluarkan pedoman untuk merayakan Hari Santri di tengah pandemi.
Dalam pedoman itu, Kemenag juga memberikan logo Hari Santri 2020 yang bisa diunduh atau di-download untuk dipasang pada spanduk atau poster Hari Santri 2020.
Download logo Hari Santri 2020 bisa melalui berikut ini:
3. Panduan Memperingati Hari Santri Saat Pandemi
Rangkaian kegiatan untuk menyemarakkan Peringatan Hari Santri 2020 di tengah pandemi Covid-19, dapat berupa:
- Upacara Bendera Peringatan Hari Santri 2020 yang dilaksanakan secara serentak pada tanggal 22 Oktober 2020.
- Dzikir, doa, salawat dan tausiah untuk mendoakan santri, masyarakat Indonesia dan dunia agar diberikan kesehatan dan kekuatan di masa pandemi Covid-19.
- Sosialisasi melalui website, media sosial, spanduk/baliho/standing banner dengan menyertakan Tema dan Logo Peringatan Hari Santri 2020.
Seluruh pelaksanaan Peringatan Hari Santri 2020 disesuaikan dengan kemampuan masing-masing, mengedepankan prinsipprinsip kesederhanaan dan kekhidmatan, dengan tetap berpedoman pada Protokol Kesehatan dalam rangka pengendalian dan pencegahan Covid-19.
Lirik Lagu Hari Santri 2020
Mars Hari Santri biasa dinyakikan pada 22 Oktober saat peringatan Hari Santri Nasional, berikut ini liriknya:
22 Oktober 45-Resolusi jihad panggilan jiwa
Santri dan ulama tetap setia
Berkorban pertahankan indonesia
Saat ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif dengan dasar pancasila
Nusantara tanggung jawab kita
Reff:
Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
Nkri harga mati
Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya negara
Jayalah pesantren kita
Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh samangat
Raih cita cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat
Back to reff
Jayalah bangsa negara
Jayalah indonesia
Jayalah indonesia
Sejarah Hari Santri Nasional
Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.
Penetapan tanggal 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Resolusi jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik 10 November 1945 yang kini diperingati sebagai Hari Pahlawan.
Pihak NU menyebut, umat dan ulama di banyak tempat punya hasrat besar untuk menegakkan agama Islam dan mempertahankan kedaulatan Republik Indonesia.
Niat itu tertuang dalam pertimbangan Resolusi Jihad bahwa "mempertahankan dan menegakkan Negara Republik Indonesia menurut hukum Agama Islam, termasuk sebagai satu kewadjiban bagi tiap2 orang Islam."
Lewat Resolusi Jihad, kaum santri “memohon dengan sangat kepada Pemerintah Republik Indonesia supaja menentukan suatu sikap dan tindakan yang nyata serta sebadan terhadap usaha-usaha jang akan membahayakan Kemerdekaan dan Agama dan Negara Indonesia, terutama terhadap fihak Belanda dan kaki-tangannya.”
Sebelum Oktober 1945 berakhir, pertempuran melawan Jepang sudah terjadi di beberapa tempat selain di Surabaya.
Kaum santri juga ikut adu otot melawan tentara asing. Meski tidak punya pasukan yang kemampuan tempurnya setara dengan tentara Jepang, mereka setidaknya memiliki pemuda-pemuda yang siap bertempur yang dilatih selama masa pendudukan.
Ahmad Syafii Maarif dalam Islam dan Politik: Teori Belah Bambu, Masa Demokrasi Terpimpin, 1959-1965 (1996: 21) menyebut dari NU ada milisi bernama Hizbullah yang dilatih secara militer oleh tentara Jepang. Sementara Hairus Salim dalam Kelompok Para Militer NU(2004: 47) mencatat bahwa Hizbullah sangat berperan di masa Revolusi.
Keterlibatan santri-santri NU dalam pertempuran tersebut setidaknya tergambar dalam film Sang Kiai (2013). Dalam film itu, secara fiksional digambarkan bahwa orang yang menembak mati Brigadir Jenderal Mallaby di Jembatan Merah adalah santri NU.
Kematian Mallaby itulah yang bikin marah tentara Inggris dan kemudian memicu Pertempuran 10 November 1945.
Editor: Agung DH