tirto.id - Link download lambang Pramuka bisa dipakai untuk kepentingan mencari tahu tanda pengenal organisasi kepanduan nasional itu. Lambang Pramuka selama ini telah resmi menjadi identitas Gerakan Nasional Indonesia.
Lambang Pramuka berbentuk sebuah siluet tunas kelapa. Dikutip dari laman Pramuka.or.id, lambang ini diciptakan oleh Sunardjo Atmodipuro, seorang Andalan Nasional dan Pembina Pramuka sekaligus pegawai Departemen Pertanian.
Sunardjo membuat lambang Pramuka pada 1961. Karya dari pria kelahiran 29 Februari 1903 itu ditetapkan sebagai lambang Gerakan Pramuka melalui Surat Keputusan (SK) bernomor 15/KN/67 Tahun 1967. Surat itu kemudian disempurnakan lewat SK Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72.
Terciptanya lambang Pramuka menjadi kelanjutan dari proses sejarah kepanduan di Indonesia. Sebelumnya, gerakan kepanduan cukup banyak dan beragam di tanah air. Hal ini telah berkembang sejak awal abad ke-20.
Sejumlah organisasi pergerakan memiliki gerakan kepanduan tersendiri. Sebut saja Hizbul Wathan (Muhammadiyah), Nationale Padvinderij (Boedi Oetomo) Sarekat Islam Afdeling Padvinderij (Sarekat Islam), hingga Nationale Islamietische Padvinderij (Jong Islamieten Bond).
Memasuki masa kemerdekaan Indonesia, gerakan kepanduan cenderung surut. Pada 9 Maret 1961, Presiden Soekarno memerintahkan untuk melebur seluruh organisasi kepanduan yang sudah ada dalam satu wadah bernama Pramuka.
Sri Sultan Hamengkubuwana IX merupakan pencetus nama "Pramuka", diambil dari kata Poromuko (artinya, pasukan terdepan dalam perang). Kata Pramuka kemudian menjadi kepanjangan dari Praja Muda Karana yang berarti “Jiwa Muda yang Gemar Berkarya”.
Penyatuan gerakan kepanduan akhirnya ditetapkan oleh Presiden Soekarno lewat Keputusan Presiden Nomor 238 Tahun 1961 bertanggal 20 Mei 1961 tentang penetapan Gerakan Pramuka.
Pada 1 Agustus 1961, pengurus Gerakan Pramuka dilantik dan defile pramuka diselenggarakan. Momentum ini sekaligus melatarbelakangi terciptanya Hari Pramuka yang diperingkati setiap tanggal 1 Agustus.
Makna Filosofi Lambang Pramuka & Link Download
Berdasarkan lampiran Surat Keputusan Kwartir Nasional Nomor 06/KN/72, berikut adalah makna filosofi dari lambang Pramuka:
1. Buah Nyiur. Jika dalam keadaan tumbuh, buah nyiur disebut cikal. Sementara istilah cikal-bakal di Indonesia berarti penduduk asli pertama, yang menurunkan generasi baru. Dengan demikian, buah nyir di lambang Pramuka adalah kiasan bahwa setiap Pramuka adalah inti untuk kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
2. Buah Nyiur dapat bertahan lama dalam berbagai situasi dan keadaan. Lambang ini juga dapat dimaknai bahwa setiap Pramuka adalah seorang yang sehat jasmani dan rohani, kuat dan ulet, serta bertekad besar dalam menghadapi tantangan hidup, ujian, maupun kesukaran saat mengabdi untuk tanah air dan bangsa Indonesia.
3. Nyiur dapat tumbuh di mana saja. Ini membuktikan besarnya daya-upaya dalam menyesuaikan diri dengan keadaan di sekeliling. Jadi, lambang itu mengkiaskan bahwa tiap Pramuka dapat menyesuaikan diri dalam masyarakat tempat ia berada.
4. Nyiur tumbuh menjulang lurus ke atas dan merupakan salah satu pohon yang tertinggi di Indonesia. Jadi, lambang itu mengartikan bahwa tiap Pramuka seharusnya memiliki cita-cita tinggi, lurus, mulia, dan jujur. Seorang Pramuka diharapkan tidak mudah diombang-ambingkan oleh sesuatu.
5. Akar nyiur bertumbuh kuat dan erat di dalam tanah. Hal ini melambangkan bahwa tekad dan keyakinan tiap Pramuka berpegang pada dasar-dasar dan landasan-landasan yang baik, benar, kuat dan nyata. Tekad dan keyakinan ini dipakai untuk memperkuat diri guna mencapai cita-cita.
6. Nyiur adalah pohon yang serbaguna, dari ujung hingga akarnya. Jadi, lambang nyiur mengkiaskan bahwa tiap Pramuka adalah manusia yang berguna. Mereka membaktikan diri kepada kepentingan tanah air, bangsa, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, serta kepada umat manusia.
Berikut tautan atau link untuk mengunduh lambang Pramuka:
Penulis: Ahmad Yasin
Editor: Yulaika Ramadhani
