Menuju konten utama
Liga Inggris

Ketika West Ham Nodai "Kesucian" Stadion Baru Tim London Utara

Apa yang dialami Arsenal pada 2007 silam, 12 tahun kemudian dirasakan pula oleh Tottenham Hotspur.

Ketika West Ham Nodai
Stadion Tottenham Hotspur yang baru di London utara. AP Photo/Matt Dunham

tirto.id - Spurs harus mengakhiri catatan apiknya di Tottenham Hotspur Stadium, Sabtu (27/4/2019), setelah takluk 0-1 dari West Ham. Padahal, dalam 4 laga yang dijalaninya di semua kompetisi, Son Heung Min dan kolega tak pernah kebobolan, apalagi kalah, di stadion barunya itu. Hal yang sama juga terjadi pada Arsenal, 12 tahun lalu, saat The Gunners tumbang untuk pertama kalinya di markas baru mereka, Emirates Stadium.

Tottenham memulai kiprahnya di stadion barunya dengan kemenangan 2-0 atas Crystal Palace, pada 4 April 2019, yang merupakan pertandingan resmi pertamanya. Kemudian, secara berturut-turut, Spurs menang 1-0 atas Manchester City (Liga Champions), 4-0 melawan Huddersfield, dan juga Brighton pada pekan lalu.

Sebelum laga Tottenham vs West Ham digelar, Mark Noble, salah satu penggawa tim tamu, sudah mewanti-wanti kubu Spurs tentang kekalahan pertama Arsenal di Emirates pada 2007 silam. Noble, yang memperkuat West Ham sejak 2005, dan menjadi bagian tim yang mengalahkan The Gunners, mengaku tak sabar untuk menghadapi Tottenham di stadion barunya.

“Saya benar-benar ingin menghadapi Tottenham di kandang baru mereka pada hari Sabtu. Itu terlihat seperti stadion yang fantastis dan mereka belum kebobolan, apalagi dikalahkan di sana. Semoga kami bisa mengubahnya,” kata Mark Nobel sebelum pertandingan, dikutip laman resmi West Ham United.

“Dua belas tahun yang lalu, kami bertandang ke Stadion Emirates untuk melawan Arsenal, yang juga tak terkalahkan di kandang baru mereka [setelah pindah dari Highbury], tetapi kami berhasil menang 0-1, berkat gol dari Bobby Zamora,” tambah pemain yang kini berusia 31 tahun.

Bahkan, proses terjadinya kemenangan perdana West Ham di Stadion Emirates, dengan kemenangan mereka atas Tottenham sedikit mirip, yakni berkat penampilan apik dari sang penjaga gawang. Robert Green, kiper The Hammers saat itu, tampil gemilang sehingga jala gawangnya tak terkoyak.

"Kami bisa tumbang 6-0 [ketika itu], tetapi kiper kami, Rob Green, adalah Superman [untuk tim] hari itu. Saya bermain – saya masih berusia 19 tahun - dan saya ingat saat mereka memiliki empat [pemain di depan] lawan satu [pemain bertahan West Ham] dan gagal mencetak gol,” tambah pemain yang mengemas 392 laga bersama West Ham tersebut.

Dalam kemenangan West Ham atas Tottenham, Lukasz Fabianski, yang dipercaya menjaga gawang West Ham, juga tampil cemerlang. Kendati penampilannya tak secermelang Robert Green, Fabianski membuat sejumlah penyelamatan berharga yang membuat gawangnya tidak kebobolan sampai akhir laga.

Whoscored pun mengganjar penampilan penjaga gawang berkebangsaan Polandiia itu dengan nilai 7.8, nilai yang setara dengan sang pencetak gol, Michail Antonio, dan hanya kalah dari Idrissa Diop, yang menyandang gelar man of the match.

Selama 90 menit jalannya laga, Fabianski, membuat 4 penyelamatan, salah satunya atas peluang emas Christian Eriksen pada babak pertama, sebagai yang paling krusial.

Baca juga artikel terkait LIGA INGGRIS atau tulisan lainnya dari Permadi Suntama

tirto.id - Olahraga
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Ibnu Azis