Menuju konten utama

Ledakan Masif Bom Mobil Gemparkan Kabul, 9 Orang Tewas

Afganistan menyatakan terdapat sembilan korban tewas dan 90 lainnya terluka. Ledakan yang hebat itu juga menyebabkan lebih dari 30 kendaraan hancur.

Ledakan Masif Bom Mobil Gemparkan Kabul, 9 Orang Tewas
Pasukan keamanan memeriksa lokasi serangan bom di mana Kedutaan Besar Jerman yang berada di Kabul. Rahmat Gul / AP

tirto.id - Sebuah ledakan masif mengguncang sebuah kawasan dengan pengamanan ketat di Kabul, Afganistan pada Rabu (31/5/2017) pagi. Peristiwa ini menewaskan setidaknya sembilan orang dan 90 orang dilaporkan mengalami luka-luka.

Ledakan besar tersebut terjadi dekat dengan kedutaan besar Jerman di daerah Wazir Akbar Khan di ibu kota Afganistan. Tampak asap hitam mengepul ke langit di dekat istana kepresidenan dan kedutaan asing. Peristiwa ledakan bom itu bahkan terjadi pada puncak jam sibuk di Kabul saat jalan dipenuhi penumpang.

Seperti dilaporkan The Guardian, saksi mata menggambarkan puluhan mobil memenuhi jalan, sementara korban terluka dan anak-anak sekolah panik mencari keselamatan. Pria dan wanita berjuang melewati pos pemeriksaan keamanan untuk mencari orang yang dicintai.

Beberapa orang tewas dan puluhan terluka dalam ledakan di dekat pintu masuk kedutaan besar Jerman, demikian Basir Mujahid, juru bicara polisi Kabul, mengungkapkan.

"Ada ledakan bom mobil di dekat kedutaan besar Jerman, tapi ada beberapa komponen penting dan kantor lainnya di dekat sana juga. Sulit untuk mengatakan target yang tepat," kata Mujahid.

Belum dapat dipastikan ada staf kedutaan Jerman di Kabul yang ikut menjadi korban dalam ledakan besar di sekitar kantor mereka itu, ungkap sumber keamanan kepada Reuters.

Sementara itu, seorang menteri Perancis, Marielle de Sarnez, mengatakan bahwa kedutaannya telah rusak namun tidak diketahui pula terkait adanya korban. Adapun menteri luar negeri India, Sushma Swaraj, menulis di akun Twitter bahwa stafnya aman.

Najib Danish, wakil juru bicara kementerian dalam negeri Afganistan, pada awalnya mengatakan setidaknya 50 orang tewas dan mengalami luka. Namun angka tersebut segera berubah menyusul konfirmasi dari kementerian yang menyatakan terdapat sembilan korban tewas dan 90 lainnya terluka. Danish menuturkan, ledakan yang hebat itu juga menyebabkan lebih dari 30 kendaraan hancur.

Sementara ini, kedutaan besar dan kantor pemerintah di daerah tersebut dilokasikan di belakang tembok keamanan yang telah diperkuat. Saat ini, jalan yang menjadi area bom mobil diledakkan sudah dapat dilalui umum. Jalan ini selalu sibuk dengan pejalan kaki dan kendaraan, terutama di pagi hari, karena menghubungkan dua lingkaran lalu lintas utama.

Elias Naser, seorang petugas di Azizi Bank terdekat, mengatakan bahwa ini adalah pertama kalinya dia mengalami ledakan dari dekat.

"Pertama, rasanya seperti gempa, lalu semuanya turun, jendela, langit-langit," kata Naser. "Listrik dipotong."

Rumah yang berada ratusan meter dari ledakan itu pun rusak dengan jendela dan pintu terlepas dari engselnya. Ledakan itu cukup keras untuk membangunkan beberapa penghuni. Laporan dari wartawan di Kabul mengatakan ledakan tersebut mengguncang rumah mereka dan menghancurkan jendela.

Di sekolah Amani, yang dekat dengan lokasi ledakan, kelompok anak sekolah berbaris keluar melalui barikade polisi dua jam setelah ledakan tersebut. Beberapa dari mereka terlihat terguncang setelah bersembunyi di sekolah selama berjam-jam. Sementara itu, anak-anak lain tampak cemas orang tuanya datang menjemput mereka.

Tak lama setelah ledakan tersebut, polisi menutup lokasi bom tersebut dengan radius beberapa ratus meter. Di luar penghalang polisi, Rumah Sakit Darurat terdekat, orang yang datang ke lokasi mengamati kerusakan yang terjadi. Para pemilik toko ikut menyapu pecahan kaca dari trotoar.

Entezar, seorang tukang cukur, mengatakan bahwa dia berada di dalam tokonya saat ledakan itu terjadi. "Seluruh jendela meledak," katanya sambil menunjuk ke kerusakannya.

Belum ada pihak yang segera mengklaim bertanggung jawab atas ledakan itu. Namun serangan tersebut terjadi saat Taliban yang bangkit kembali meningkatkan "serangan ofensif" tahunan mereka.

Sebelumnya, ISIS sempat mengklaim bertanggung jawab atas beberapa pemboman baru-baru ini di ibu kota Afghanistan. Itu termasuk sebuah ledakan kuat yang menargetkan sebuah konvoi NATO berlapis baja yang menewaskan setidaknya delapan orang dan melukai 28 pada Rabu (3/5/2017).

Kepala Pentagon Jim Mattis telah memperingatkan apa yang disebut "tahun sulit lainnya" bagi pasukan asing dan pasukan lokal di Afganistan, di mana lebih dari sepertiga negara berada di luar kendali pemerintah.

Ledakan itu merupakan yang terbaru dalam serangkaian serangan yang panjang di ibu kota Afganistan. Sebagai informasi, Provinsi Kabul memiliki jumlah korban paling tinggi dalam tiga bulan pertama tahun 2017 berkat beberapa serangan di kota tersebut, dengan warga sipil menanggung beban kekerasan itu.

Baca juga artikel terkait LEDAKAN BOM atau tulisan lainnya dari Yuliana Ratnasari

tirto.id - Hukum
Reporter: Yuliana Ratnasari
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari