Menuju konten utama

Lagu Andika Bhayangkari Mars Defile TNI, Makna Lirik, & Penciptanya

Lagu Andika Bhayangkari adalah mars defile TNI yang diciptakan Amir Pasaribu

Lagu Andika Bhayangkari Mars Defile TNI, Makna Lirik, & Penciptanya
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Wanti WF Mamahit (kedua kiri) melakukan pemeriksaan pasukan saat pelaksanaan Upacara Pelepasan Satgas Operasi Pengamanan Perbatasan (Pamtas) Indonesia-Papua Nugini (RI-PNG) Sektor Utara, di Mako Lanal Palu di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/11/2021). ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/hp.

tirto.id - Lagu Andika Bhayangkari adalah lagu yang sakral bagi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lagu ini menjadi mars defile TNI semenjak masih bernama Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (ABRI). Bila hari ulang tahun (HUT) RI 17 Agustus tiba, maka lagu Andika Bhayangkari menjadi salah satu lagu yang diperdengarkan pda Upacara Pengibaran Bendera Merah Putih di Istana Merdeka.

Andika Bhayangkari adalah lagu ciptaan Amir pasaribu. Lagu tersebut sebelumnya diikutkan Amir dalam perlombaan cipta lagu untuk memeriahkan Hari Angkatan Perang ke-7 pada 5 Oktober 1952. Penyelenggara lomba adalah Kementerian Pertahanan Staf Angkatan Perang.

Tidak disangka, lagu Andika Bhayangkari memenangkan perlombaan itu. Akhirnya, ABRI menjadikannya mars defile. Setiap diadakan upacara milier maka korps musik militer akan memainkan lagu ini dengan gagah.

Lirik Andika Bhayangkari

Andika Bhayangkari bermakna penjaga atau pengawal setiap. Kata tersebut berkaitan dengan situasi di zaman Majapahit. Kala itu Patih Gajah Mada dan 15 Andika Bhayangkari berhasil menyelamatkan Raja Jayanegara.

Berikut lirik lagu Andika Bhayangkari selengkapnya:

Andika Bhayangkari

Pencipta Sapta Marga

Pancasila mulai jadi negara mulia

Bhinneka Tunggal Ika

Lambang bangsa satria

Menuju nusantara

Bahagia jaya, bahagia jaya

Kontroversi Amir Pasaribu

Amir Pasaribu adalah salah satu musisi berkompeten di zamannya. Dia lahir pada 21 Mei 1915 dan meninggal pada 10 Februari 2010. Sekali pun karyanya diapresiasi TNI, namun masa lalu Amir cukup kontroversial.

Sebab, Amir dikenal seniman yang bergabung dengan Lembaga Kebudayaan Rakyat (Lekra). Di sisi lain, Lekra adalah lembaga yang erat kaitannya dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Bagi Amir, menjadi seniman itu penting dan penting pula bagi seniman untuk berpolitik.

“1.000 kali seniman tak berpolitik, 1.000 kali pula politik mencampuri seni dan seniman,” katanya di koran milik PKI, Harian Rakyat (13 April 1957), seperti dikutip Muhidin M. Dahlan pada Koran Tempo (8 Juli 2014).

Keikutsertaan Amir di dalam Lekra memang telah membuatnya dibenci oleh tentara. Hanya saja yang menarik, pria yang mengaku telah membuat sekira 40 lagu itu karyanya diapresiasi oleh ABRI melalui lagu Andika Bhayangkari. Lalu, lagu Garuda Pancasila karya Sudharnoto menjadi sejoli bersama Andika Bhayangkari sebagai lagu "wajib" tak tergantikan di lingkungan tentara.

Kendati demikian, jasa Amir Pasaribu cukup diapresiasi oleh pemerintah negara Indonesia. Pada 15 Agustus 2002, Presiden Megawati menganugerahkan penghargaan Bintang Budaya Paramadharma bagi Amir. Amir telah melakukan banyak hal bagi dunia permusikan Indonesia, termasuk memperjuangan hak komponis untuk menerima royalti atas karyanya saat dimainkan oleh pihak lain.

Baca juga artikel terkait TNI atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Musik
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani