tirto.id - Pertandingan Persebaya vs Madura United dalam babak 8 besar Piala Indonesia leg pertama resmi ditunda dengan alasan personel keamanan yang masih fokus pada pengamanan rangkaian pemilihan umum (pemilu) Pilpres dan Pileg.
Sebelumnya, jadwal laga kedua tim bakal dihelat pada Kamis (25/4/2019) di Stadion Gelora Bung Tumo. Namun, dengan adanya surat dari Polrestabes Surabaya bernomor: B/126/IV/YAN.2.1/2019/Intelkam, pertandingan pun tidak mendapatkan izin.
“Dan disarankan kepada Panitia Penyelenggara (Persebaya Surabaya) untuk mengubah jadwal pertandingan yang semula tanggal 25 April 2019 diundur dengan batas waktu penghitungan suara Pemilu 2019 berakhir,” tulis isi surat Polrestabes Surabaya sebagaimana dikutip situs resmi Persebaya.
Selain itu, Madura United yang diagendakan bakal melakoni laga leg kedua babak 8 besar Piala Indonesia melawan Persebaya di Stadion Gelora Madura Ratu Pemelingan, Selasa (30/4/2019) pun tidak mendapatkan izin menggelar pertandingan. Hal tersebut tertuang dalam surat Polres Pamekasan bernomor: B/467/IV/SIP.1.2/2019/Bagops.
Menanggapi penundaan pertandingan tersebut, pelatih Persebaya, Djadjang Nurdjaman berujar bahwa dirinya dapat menerima keputusan yang telah ditetapkan. Untuk mengisi jeda serta mematangkan persiapan, Djanur—sapaan akrab Djadjang Nurdjaman—mengatakan bahwa timnya diperkirakan bakal melakukan training centre.
“Karena ini diundur kemungkinan kami akan melakukan training centre, tadi saya sudah bicara dengan manajer,” katanya.
Sebelumnya, Persebaya dan Madura United telah bertemu dua kali di babak semifinal Piala Presiden 2019. Saat itu, pada leg pertama yang dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo, Damian Lizio dan kawan-kawan menang dengan skor 1-0.
Sementara pada leg kedua, Bajul Ijo juga berhasil menghempaskan perlawanan Laskar Sape Kerrab dengan skor 3-2 sehingga lolos ke final dengan agregat 4-2.
Editor: Fitra Firdaus