Menuju konten utama

Laba Facebook Meningkat Pesat Meski Tersandung Kasus Kebocoran Data

Laba Facebook di kuartal pertama 2018 mencapai 5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp69,5 triliun.

Laba Facebook Meningkat Pesat Meski Tersandung Kasus Kebocoran Data
CEO Facebook Mark Zuckerberg. Antara foto/reuter/stephen lam

tirto.id - Di tengah kontroversi skandal bocornya data pribadi pengguna, Facebook justru mendapat laba yang cukup besar di kuartal terakhir, salah satunya pertumbuhan iklan yang meningkat pesat.

Kepala eksekutif Facebook Mark Zuckerberg menyatakan, laba di kuartal pertama 2018 melonjak 63 persen dari setahun lalu menjadi 5 miliar dolar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp69,5 triliun, dengan pendapatan total menguat 49 persen menjadi 11,97 miliar dolar AS (setara Rp166,5 triliun).

"Meski menghadapi tantangan besar, komunitas dan usaha kami memulai awal yang kuat pada 2018," ujar Zuckerberg, seperti dikutip Antara, Kamis (26/4/2018).

Kasus bocornya data ini, menyusul terungkapnya kasus Cambridge Analytica memakai data pribadi dari 50 juta pengguna Facebook untuk mempengaruhi pemilihan presiden Amerika Serikat pada 2016 lalu. Sementara Cambridge adalah firma yang mengurus kampanye Donald Trump.

Sementara di Indonesia, indikasi kebocoran data dari Indonesia dalam kasus Cambridge Analytica mencapai satu juta pengguna Facebook.

Jumlah pengguna Facebook di Indonesia yang mengakses media sosial itu setiap bulan diperkirakan lebih dari 115 juta orang, dari 2,07 miliar orang yang mengakses Facebook setiap bulan seluruh dunia.

Terkait dengan kasus ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengaku sudah menerima jawaban dari pihak Facebook terkait dengan kasus kebocoran data pengguna.

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan sudah menerima surat balasan dari Facebook pada 25 April 2018.

"Facebook telah memberikan jawaban atas informasi yang kami mintakan klarifikasi," ujar Semuel dalam keterangan tertulis kepada Tirto, Kamis (26/4/2018).

Menurut Semuel, Facebook sudah melakukan pembatasan akses dan pemutusan aplikasi pihak ketiga sejenis seperti CubeYOU dan Aggregate IQ. "Facebook sedang melakukan investigasi terhadap aplikasi pihak ketiga," jelasnya.

Dalam surat balasan tersebut, dikatakan Semuel, proses audit yang dilakukan Facebook masih berjalan dan akan membutuhkan waktu. "Perkembangan selanjutnya proses audit akan diinformasikan kepada pemerintah Indonesia," ujarnya.

"Selain surat tersebut, saya juga mendapat kabar bahwa ada petinggi Facebook yang akan datang ke Indonesia untuk menjelaskan perkembangan lebih lanjut secara langsung kepada Menteri Kominfo," tambahnya.

Baca juga artikel terkait SKANDAL FACEBOOK atau tulisan lainnya dari Alexander Haryanto

tirto.id - Ekonomi
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto