Menuju konten utama

Kriteria Harta yang Diwajibkan Zakat dalam Islam

Kriteria harta yang diwajibkan zakat dalam Islam mulai dari makanan pokok, ternak, emas dan perak, hingga barang tambang.

Kriteria Harta yang Diwajibkan Zakat dalam Islam
Ilustrasi Zakat. FOTO/IStockphoto

tirto.id - Ibadah zakat merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang wajib dikerjakan bagi yang mampu dan memiliki kecukupan harta.

Namun, tidak semua harta wajib dikeluarkan zakatnya. Hanya harta-harta tertentu yang sudah memenuhi rukun dan syaratnya yang dikenai kewajiban zakat.

Kewajiban zakat ini tertera dalam dalam Alqur'an surah At-Taubah ayat 103 sebagai berikut:

"Ambillah zakat dari harta mereka, guna membersihkan dan menyucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doamu itu [menumbuhkan] ketenteraman jiwa bagi mereka. Allah Maha Mendengar, Maha Mengetahui," (Q.S. At-Taubah [9]: 103)

Berdasarkan ayat di atas, harta yang terkena zakat adalah harta yang akan dibersihkan dan disucikan.

Dalam Panduan Zakat Praktis (2013) yang diterbitkan Kementerian Agama RI, harta tersebut mestilah milik penuh, bukan milik bersama, berkembang, lebih dari kebutuhan pokok dan bebas dari hutang.

Harta yang wajib dikeluarkan juga haruslah cukup nisabnya atau sudah mencapai nilai tertentu, serta juga cukup haulnya atau sudah lebih satu tahun.

Apa saja harta yang wajib dikeluarkan zakatnya? Selain makanan pokok, harta yang kena zakat adalah urudl al-tijarah, yang maknanya adalah harta jual beli dan laba dari suatu usaha, demikian diwartakan NU Online.

Berikut ini rincian penjelasannya:

1. Makanan Pokok

Pada zakat fitrah yang dikeluarkan setahun sekali pada Ramadan, harta yang wajib dikeluarkan zakatnya adalah makanan pokok, baik itu beras, gandum, jagung, dan lain sebagainya. Besarannya adalah 2,5 kg, menurut mazhab Maliki dan Syafi'i.

Sementara itu, menurut mazhab Hanafi, zakat fitrah boleh dibayarkan menggunakan uang sebanyak makanan pokok yang dimaksud, setara dengan nilai atau harga makanan pokok yang dikeluarkan sehari-hari.

Dalilnya adalah hadis riwayat Abdullah bin Umar, ia berkata:

"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah satu sha' kurma atau gandum pada budak, orang merdeka, laki-laki, perempuan, anak kecil, dan orang dewasa dari umat Islam dan memerintahkan untuk membayarkannya sebelum mereka keluar untuk salat Ied".

2. Binatang Ternak

Binatang ternak menjadi wajib dikeluarkan zakatnya ketika sudah mencapai haul dan nisabnya.

Misalnya, jumlah minimal unta yang kena zakat adalah lima ekor unta, yang zakatnya adalah satu kambing.

Pada binatang ternak sapi, jumlah minimalnya adalah 30 ekor, dengan kewajiban zakat satu tabi' atau sapi jantan berumur satu tahun. Sedangkan jumlah minimal kambing adalah 40 ekor dengan zakat satu kambing berumur satu tahun.

Dalilnya adalah sabda Nabi Muhammad SAW: “Mengenai zakat pada kambing yang digembalakan [dan diternakkan] jika telah mencapai 40-120 ekor dikenai zakat seekor kambing,” (H.R. Bukhari).

3. Emas dan Perak

Emas dan perak adalah harta yang wajib kena zakat. Hal ini tergambar dalam firman Allah SWT dalam surah At-Taubah:

"Dan orang-orang yang membendaharakan emas dan perak, dan mereka tidak membelanjakannya di jalan Allah, maka kabarkanlah kepada mereka, bahwa mereka akan menderita azab yang pedih," (Q.S. At-Taubah [9]: 34).

4. Harta Perniagaan.

Apa pun dari jenis harta perniagaan akan dibebani zakat, jika sudah berlalu setahun dan mencapai nisabnya. Hal ini tergambar dari hadis Nabi Muhammad SAW:

“Rasulullah SAW memerintahkan kami agar mengeluarkan zakat dari semua yang kami persiapkan untuk berdagang," (H.R. Abu Daud).

Presentase zakatnya adalah 2,5 persen dari modal dan keutungan, bukan dari keuntungan saja.

6. Hasil Pertanian

Hasil pertanian wajib dikeluarkan zakatnya berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Al-An'am:

"Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa [bentuk dan warnanya] dan tidak sama [rasanya]. Makanlah dari buahnya [yang bermacam-macam itu] bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya [dengan disedekahkan kepada fakir miskin],” (Q.S. Al An’am: 141).

Untuk ketentuan nisabnya, Rasulullah SAW bersabda: “Tidak ada zakat bagi tanaman di bawah lima wasaq,” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Satu wasaq adalah sebanyak 60 sha’, sedangkan 1 sha’ adalah empat mud (satu mud adalah seukuran dua telapak tangan penuh dari pria dewasa).

7. Hasil Laut dan Hasil Bumi

Hasil laut atau hasil bumi wajib dikeluarkan zakatnya, berdasarkan pendapat mazhab Hanbali.

Menurut pendapat itu, tidak ada bedanya antara barang tambang padat dengan barang tambang cair, juga tidak ada bedanya antara yang diolah, dengan yang tidak.

9. Harta Rikaz dan Barang Tambang

Harta rikaz berarti harta yang terpendam yang diambil dengan tidak disengaja, baik itu tanpa bersusah-payah untuk menggali, atau yang terpendam berupa emas, perak atau harta lainnya. Harta rikaz dikeluarkan zakatnya sebanyak 20 persen.

Hal ini bersandar pada sabda Nabi Muhammad SAW: “Zakat rikaz sebesar seperlimanya [20%],” (H.R. Bukhari dan Muslim).

Sedangkan barang tambang, yang dikeluarkan dari perut bumi juga dikenakan zakat. Presentasenya adalah 2,5 persen menurut pendapat jumhur ulama.

Dalil kewajiban zakat tambang tertuang dalam firman Allah SWT surah Al-Baqarah: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah [di jalan Allah] sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan dari bumi untuk kamu” (Q.S. Al Baqarah [2]: 267)

Baca juga artikel terkait ZAKAT atau tulisan lainnya dari Abdul Hadi

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Abdul Hadi
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno