tirto.id - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan, berdasar data per pukul 16.00 WIB, Minggu sore, korban tewas akibat banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua, bertambah menjadi 58 orang.
Sebanyak 51 korban di Kabupaten Jayapura tewas karena longsor dan diterjang banjir. Sementara 7 korban jiwa lainnya tertimbun longsor di Kota Jayapura.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menyatakan jenazah 58 korban tewas tersebut sudah berada di rumah sakit.
"BNPB selalu koordinasi dengan BPBD, Kementerian dan Lembaga untuk betul-betul menyampaikan data korban yang sudah terverifikasi," kata dia di Graha BNPB, Jakarta Timur, Minggu (17/3/2019).
51 korban meninggal di Kabupaten Jayapura tersebar di 3 rumah sakit, yakni RS Bhayangkara Polda Papua (39 orang), RS Marthin Indey (7 orang) dan RS Yowari (5 orang). Tujuh korban lainnya berada di rumah sakit Kota Jayapura.
"Kemungkinan jumlah korban akan terus bertambah karena proses evakuasi masih terus berlanjut dan belum semua daerah terdampak bencana bisa terjangkau tim SAR gabungan," kata Sutopo.
Banjir itu juga membuat 74 orang luka dan 4.150 warga mengungsi di 6 titik. Dia mengklaim jumlah tenaga medis sudah memadai.
"Untuk tenaga medis baik dokter maupun perawat di wilayah Papua khususnya di Kabupaten dan Kota Jayapura mencukupi sehingga tidak perlu dikerahkan dari luar wilayah," ujar Sutopo.
Menurut Sutopo, banjir di Sentani sudah mulai surut pada Minggu sore meski sejumlah ruas jalan masih tertutupi lumpur.
Untuk masa tanggap darurat bencana ini, kata dia, ditetapkan selama 14 hari terhitung mulai hari ini.
"Penanganan sampai dengan pasca bencana pemerintah akan tetap mendampingi pemerintah daerah dalam melakukan penanganan banjir bandang di Sentani," kata dia.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Addi M Idhom