Menuju konten utama

Korban Meninggal Gempa Lombok akan Terima Dana Santunan Rp15 Juta

Hingga saat ini pihak BNPB masih mengeluarkan data korban sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 luka-luka.

Korban Meninggal Gempa Lombok akan Terima Dana Santunan Rp15 Juta
Seorang warga melintasi runtuhan tembok papan nama hotel Santika yang roboh akibat gempa bumi berkekuatan 7 pada skala richter (SR) di Mataram, NTB, Minggu (5/8/2018). ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi.

tirto.id - Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan para korban gempa yang terjadi di Lombok, NTB, akan mendapat santunan dana dari pemerintah.Tadi malam, Minggu (5/8/2018), gempa bumi berkekuatan tujuh Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, NTB.

BNPB menyebut pusat gempa terjadi di garis lintang 8,37 LS dan 116,48 BT.Hingga saat ini pihak BNPB masih mengeluarkan data korban sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 luka-luka. Ratusan rumah juga rata dengan tanah pasca gempa terjadi.

"Para korban yang meninggal dunia, lewat ahli warisnya, akan mendapat santunan 15 juta rupiah per orang, dan yang luka-luka akan dapat 2,5 juta rupiah per orang. Semuanya dari Menteri Sosial," kata Sutopo di depan awak pers, Senin (6/8/2018) pagi.

Sutopo juga menjelaskan bahwa Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi menginstruksikan agar semua sekolah diliburkan. Hal tersebut dikhawatirkan bangunan-bangunan yang mudah roboh jika terjadi gempa susulan."Itu dapat menimbulkan korban anak-anak," katanya.

Selain itu, Sutopo mengatakan masyarakat Lombok, NTB, masih memiliki kebutuhan mendesak seperti obat-obatan dan makanan pasca terjadinya gempa.Tadi malam, Minggu (5/8/18), gempa bumi berkekuatan tujuh Skala Richter (SR) mengguncang Lombok, NTB. BNPB menyebut pusat gempa terjadi di garis lintang 8,37 LS dan 116,48 BT.

"Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis. Obat-obatanan dan makanan siap saji, terutama makanan balita. Kita butuh banyak karena ribuan masyarakat masih berada di pengungsian, dan di beberapa tempat," katanya kepada awak pers, Senin (6/8/18) pagi.

Tak hanya itu masyarakat setempat juga masih membutuhkan banyak tenda pengungsian bersama dan tenda pengungsian keluarga. Hal tersebut dikarenakan sebagian masyarakat tidak mau mengungsi, melainkan ingin membangun tenda pengungsian di pekarangan rumah masing-masing sembari menjaga barang dan harta benda.

"Mereka nyaman di depan rumah masing-masing," kata Sutopo.

Hingga saat ini, pihak BNPB masih mengeluarkan data korban sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 luka-luka.

Ratusan rumah juga rata dengan tanah pasca gempa terjadi.Ini adalah kali kedua NTB diguncang gempa sejak satu bulan terakhir. Kali terakhir gempa menguncang Lombok-Sumbawa dan Bali pada Minggu 29 Juli dengan kekuatan 6,4 SR. Kesamaan keduanya yakni gempa disebabkan aktivitas Sesar Naik Flores atau Flores Back Arc Thrust.

Baca juga artikel terkait GEMPA LOMBOK atau tulisan lainnya dari Haris Prabowo

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Haris Prabowo
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri