Menuju konten utama

Kongres PSSI Hasilkan Wacana Perubahan Nama ISL

Kongres Tahunan PSSI 2017 menghasilkan wacana tentang perubahan nama Indonesia Super League (ISL) dan pengurangan tim-tim yang ada pada liga kedua Indonesia atau Divisi Utama pada tahun 2018 mendatang.

Kongres PSSI Hasilkan Wacana Perubahan Nama ISL
Djoko Driyono. [Foto/antaranews]

tirto.id - Kongres Tahunan PSSI yang digelar pada Minggu (8/1) di hotel Aryaduta, Bandung, menghasilkan wacana tentang perubahan nama Indonesia Super League (ISL) dan pengurangan tim-tim yang ada pada liga kedua Indonesia atau Divisi Utama pada tahun 2018 mendatang.

Saat Kongres ini juga sudah ditetapkan tanggal untuk kompetisi utama (sekarang masih ISL) akan diadakan pada 26 Maret 2016, sedangkan untuk Divisi Utama juga diperkirakan pada akhir Maret. Meski begitu, Joko Driyono selaku wakil ketua umum PSSI mengatakan sampai sekarang operator pertandingan masih menjadi tanda tanya.

“Itu kewenangan di eksekutif komite dan mudah-mudahan exco memutuskan dengan cepat. Kemarin (sudah dibicarakan). Ya operator ya kayak operator handphone gitu,” ujar Joko ditemui setelah kongres berakhir, di Bandung, Minggu (8/1/2017).

Ketika ditanya apakah PT Gelora Trisula Semesta (GTS) akan kembali bekerja sama, Joko Driyono masih tidak bisa memutuskan.

“Saya nggak bisa endorse itu ya, karena itu domainnya exco, dan exco belum rapat untuk mengambil keputusan,” lanjutnya.

Joko Driyono juga mengindikasikan bisa terjadi perubahan nama pada kompetisi ISL. Hal ini juga dipengaruhi karena adanya proses negosiasi dengan pihak sponsor yang masih belum diumumkan hingga sekarang.

“Kalau dari timeline, tadi disampaikan bahwa 26 Maret kick-off – itu sebetulnya ada beberapa rangkaian sebelumya. Salah satunya: kita akan launching. Dan launching itu planningnya 2 hari menjelang kick-off dan itu akan dijawab secara formal. Jika pertanyaannya ada – ada (sponsor) – cuma saya ga akan ngomong,” ujarnya.

Menyangkut kabar ini, Yoyok Sukawi selaku anggota exco PSSI dan manajer dari PSIS Semarang menyambut dengan positif. Menurutnya, hal ini normal terjadi, karena dengan begini liga akan menjadi lebih sistematis.

“Pemotongan klub itu karena ada kasta baru itu. Jadi liga nanti dibagi tiga. Satu: Liga 1. ISL itu namanya Liga 1. Lalu Divisi Utama itu namanya Liga 2. Lalu akan ada liga baru, kasta baru: Liga 3. Isinya itu divisi utama yang di bawah (peringkatnya). Karena Liga 2 nanti jumlahnya hanya 24, jadi yang di bawah 24 itu masuk ke Liga 3,” papar Yoyok.

Divisi Utama sendiri sekarang menampung 60 tim dari berbagai daerah Indonesia. Bila 2018 nanti Liga 3 berjalan, maka dipastikan ada 36 tim yang akan hengkang ke Liga Nusantara atau Liga 3 Indonesia.

Baca juga artikel terkait SEPAKBOLA atau tulisan lainnya dari Felix Nathaniel

tirto.id - Olahraga
Reporter: Felix Nathaniel
Penulis: Felix Nathaniel
Editor: Mutaya Saroh