tirto.id - Terciptanya All English Final di Liga Champions dan Liga Eropa musim ini membawa konsekuensi besar bahwa Liga Inggris memang tengah menjadi "raja" di Eropa. Tim-tim Inggris akan menyapu bersih semua trofi di Eropa, yaitu Liga Champions, Liga Eropa, dan Piala Super Eropa 2019.
Setelah dalam lima musim terakhir, juara Liga Champions selalu berasal dari Spanyol, kini tidak ada satu pun klub LaLiga yang menembus partai puncak. Sebaliknya, untuk pertama kalinya dalam kurun waktu tujuh musim terakhir, akan ada klub asal Liga Inggris yang juara kompetisi tersebut.
Terakhir kali klub Premier League menjuarai Liga Champions terjadi pada musim 2011/2012. Ketika itu, Chelsea yang diasuh oleh Roberto Di Matteo, sukses menaklukkan Bayern Munchen melalui drama adu penalti. Setelah itu, prestasi terbaik klub-klub Liga Inggris hanyalah menembus final, pada tahun lalu, oleh Liverpool. Namun, The Reds kandas oleh Real Madrid.
Cerita sedikit berbeda terjadi di Liga Eropa. Klub Premier League terakhir yang memenangi kompetisi ini adalah Manchester United era Jose Mourinho pada 2017, ketika mengalahkan Ajax. Namun, bagaimanapun, Liga Inggris tetap kalah dominan dibandingkan Spanyol, yang dalam tujuh musim terakhir juara empat kali, melalui Sevilla (3 kali) dan Atletico Madrid (2 kali).
All English Final di Liga Champions dan Eropa
Di Liga Champions, Liverpool dan Tottenham berhasil lolos ke final setelah menang secara dramatis atas lawan masing-masing di babak semifinal. The Reds berhasil menumbangkan Barcelona 4-0 di Anfield, setelah tumbang 3-0 di Camp Nou pada leg pertama.
Sementara itu, Tottenham Hotspur menang 2-3 atas Ajax Amsterdam di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, setelah tumbang di kandang sendiri, dengan skor 0-1. Kendati skor agregat imbang 3-3, Lucas Moura dan kolega memiliki produktivitas gol tandang yang membuat mereka lolos.
Liverpool dan Tottenham akan saling berhadapan di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid pada Minggu, 2 Juni 2019.
Di Liga Eropa, The Gunners Arsenal lolos ke final dengan meyakinkan, setelah memenangi 2 leg semifinal. Anak asuh Unai Emery, menang 3-1 atas Valencia di Stadion Emirates pada leg pertama, dan kembali menang 2-4 di Estadio Mestalla. Pierre-Emerick Aubameyang dan rekan-rekan pun menang dengan skor agregat 7-3.
Chelsea menggenapi kedigdayaan tim Inggris, setelah dengan dramatis menumbangkan Eintrach Frankfurt, melalui adu penalti. Bermain imbang 1-1 di Commerzbank-Arena, Eden Hazard dan kolega kembali bermain imbang 1-1 di Stamford Bridge, dan harus menuntaskan permainan melalui babak adu penalti.
Arsenal dan Chelsea akan bertemu di Stadion Olimpiade, Baku, pada 30 Mei 2019.
Bagi Arsenal dan Chelsea, Liga Eropa merupakan satu-satunya trofi yang mungkin mereka menangi musim ini, sehingga keduanya akan berupaya keras untuk meraihnya. Khusus Arsenal, menjuarai Liga Eropa bukan sekedar memberi mereka trofi, tetapi juga tiket ke Liga Champions musim depan.
“[Trofi] Itu sangat berarti. Saya pikir kami telah belajar dari musim lalu [ketika tersingkir di semi final]. Tahun ini kami tidak melakukan kesalahan yang sama, jadi sekarang kami lolos ke final dan kami semua bahagia," tutur Pierre-Emerick Aubameyang, dikutip Guardian.
Editor: Fitra Firdaus