Menuju konten utama

Kisah Para Penulis Lagu yang Bekerja Untuk Album Idol Group BTS

Album idol group BTS yang bertajuk “Love Yourself: Answer”, tidak hanya dikerjakan oleh para penulis lagu asal Korea, namun juga dari berbagai negara.

Kisah Para Penulis Lagu yang Bekerja Untuk Album Idol Group BTS
BTS menampilkan "Fake Love" di Billboard Music Awards di MGM Grand Garden Arena pada hari Minggu, 20 Mei 2018, di Las Vegas. Chris Pizzello / Invision / AP

tirto.id - Sepanjang 2018, idol group asal Korea Selatan, BTS berhasil menorehkan berbagai prestasi termasuk berada di chart Billboard 200.

Bahkan tidak hanya dengan satu saja, melainkan dua dari album trilogi mereka Love Yourself.

Album terakhir dari Trilogi Love Yourself, yaitu Love Yourself: Answer yang rilis pada Agustus 2018 tersebut telah berada di Chart Billboard selama 16 minggu, bahkan mengalahkan Love Yourself: Tears yang rilis pada Mei dan hanya menduduki Chart selama 15 minggu.

Selain ditulis oleh anggota BTS itu sendiri, lebih dari 20 penulis lagu yang berbeda bekerja untuk album Love Yourself: Answer.

Termasuk penulis dari negara-negara lainnya, yaitu dari Amerika Utara dan Inggris. Dalam wawancara bersama Billboard, beberapa dari mereka berbicara tentang pekerjaan yang mereka lakukan untuk album BTS tersebut.

Melanie Fontana untuk lagu Jungkook "Euphoria"

Ia mengaku menulis chorus dan bagian-bagian bridge dan beberapa bait lagu. Lagu ini mengalami banyak perubahan, dan DJ Swivel sempat membantunya.

Selain itu, lagu ini sebenarnya tidak memiliki bagian chorus, jadi Melanie dan DJ Swivel membuatnya.

Melanie mengaku ketika mendengar versi awal, lagu tersebut bisa dibuat agar memiliki perasaan eksplosif yang lebih banyak lagi, di mana lagu ini dibuat tidak hanya untuk dinyanyikan oleh grup tertentu saja, namun juga bisa dinyanyikan secara bersama-sama.

Ketika lagunya akan dinyanyikan oleh Jungkook, Melanie mengaku terkejut, karena ia merupakan fans Jungkook dari BTS.

"Wow, lagu ini akan dinyanyikan untuk orang-orang ini." katanya kepada Billboard.

“Saya tahu Jungkook, saya adalah penggemarnya. Saya tidak pernah berpikir dia adalah orang yang akan menyanyikan lagu saya. Saya juga tidak tahu, bahwa lagu tersebut akan menjadi sebesar itu. Saya senang, mereka memiliki momen untuk bersinar di album tersebut.” Lanjutnya.

DJ Swivel (Jordan Young) untuk "Euphoria"

“Bagi saya, "Euphoria" adalah lagu favorit saya pribadi yang telah kami selesaikan. "Euphoria" adalah lagu pertama yang saya kirimkan kepada mereka.

Itu adalah lagu yang memulai hubungan kerja kami, jadi bagi saya ada banyak nilai sentimental pribadi untuk lagu itu.” ujar DJ Swivel.

Baginya, ia telah jatuh cinta dengan lagu tersebut bahkan dari versi awalnya dengan hanya mendengar alunan gitar dan piano (yang ditulis oleh Candace Nicole Sosa). Baginya, itu adalah melodi yang emosional.

DJ Swivel juga mengaku memang menyukai chord dan melodi yang terasa lebih emosional. Ada semacam getaran nostalgia yang sangat dia sukai. Karena itu disebut "Euphoria".

Ray Michael Djan Jr. dan Ashton Foster untuk solo Jimin "Serendipity”

Sebelumnya Ray dan Ashton memang telah menulis beberapa lagu untuk album Love Yourself: Her, seperti "Serendipity," "Best of Me," dan lagu lainnya.

Akan tetapi mereka tidak menyadari bahwa "Serendipity" hanyalah sebuah intro saja pada saat itu. Akan tetapi mereka memang sudah menyelesaikannya.

Dan mereka terkejut ketika BigHit mengubungi mereka mengenai proyek tersebut dan berkata, “Hai teman-teman, kami ingin membuatnya menjadi sebuah lagu yang lengkap.”

“Mereka punya judul lagu dan memberikannya kepada kami, seperti yang sering mereka lakukan, yaitu lagu dengan paragraf yang sangat dalam dan bermakna.

Saya ingat track lagu tersebut cukup mendalam, bahkan tentang kata itu sendiri.” tambah Ashton.

Matthew Tishler untuk "Dimple”

Matthew sudah memulai idenya dengan teman co-writernya yaitu Alison Kaplan sejak tahun 2016.

Mereka memulainya dengan track, melodi dan konsep lagu yang banyak dan mengirimnya ke BigHit, yang pada saat itu berjudul “Illegal”.

Dan kemudian RM leader BTS akhirnya ikut bagian dalam penulisan lirik lagu. Padahal mereka belum pernah bertemu, dan entah kenapa tetap ada kata “Illegal” di lagu tersebut.

Matthew mencoba menggabungkan K-pop dan pop Amerika. Dan mereka ingin lagu ini disebut sebagai kolaborasi dunia.

“Saya tidak yakin bahwa chord dalam harmoni tersebut bisa disebut K-pop. Seperti yang kalian tahu, lagu K-pop sangat kompleks secara harmonis dan akan ada banyak chord yang menarik dan rumit, serta perubahan R&B ke jazz.

Saya pikir chord tersebut sangat sederhana dengan cara pandang Amerika. Kami mencoba untuk berpikir secara mendunia, lebih besar dari AS, lebih besar dari Korea.

Kami mencoba berpikir apa yang bisa dilakukan grup ini untuk memberi pengaruh bagi pendengar mereka di seluruh dunia.” Ujar Matthew kepada Billboard.

Charlie J. Perry untuk solo V “Singularity”

Charlie mengatakan bahwa pihak BigHit memberikan konsep singkat, tentang apa yang mereka inginkan, yang isinya seperti sebuah puisi, dan isinya sangat emosional.

“Mereka menyukai Daniel Caesar dan mengatakan bahwa mereka menginginkan sesuatu di kalimat tersebut menjadi seperti neo-soul.”

Ketika pihak BigHit memberinya brief, dia pikir itu adalah jenis musik yang sering ia dengarkan dan ia tulis.

Kemudian dia hanya duduk, bermain-main dengan beberapa ide, mencoba mengatasi emosi yang diperlukan untuk membuat lagu tersebut.

“Saya benar-benar terpesona saat lagu itu selesai. Sepertinya V benar-benar terhubung dengan lagu tersebut. Itu hal yang sangat indah karena kita bahkan belum pernah bertemu.” Ujar Charlie.

Ia mengungkapkan bahwa V mampu menyampaikan pesan dari lagu tersebut kepada pendengar.

Jake Torrey untuk “The Truth Untold”

“Saya menulis lagu itu dengan Roland Spreckley, Annika Wells, dan Noah Conrad. Saya pikir kami benar-benar mencoba menulis untuk Flume hari itu, tetapi jelas itu tidak seperti itu sama sekali. Kami baru mulai bermain-main dengan chord yang lebih keren.” Ujar Jake.

Awalnya, Jake tidak tahu bahwa lagu tersebut akan dinyanyikan oleh BTS. Bahkan ia mengetahuinya dari Eric Nam, solois Korea yang sedang melakukan projek dengan Jake saat mereka melakukan video call.

Eric Nam mengucapkan selamat atas lagunya yang dinyanyikan BTS, tetapi Jake merasa heran karena ia tidak merasa pernah mengirim lagu tersebut untuk BTS.

Setelah menanyakan kepada manajer dan publishernya, akhirnya Jake mendapat jawaban. Ternyata yang mengirim lagu tersebut kepada pihak BTS adalah publishernya, dan Jake kaget ketika album tersebut menduduki peringkat satu.

Ray Michael Djan Jr. untuk "I'm Fine"

Ray dan Foster pernah bekerja pada lagu “Save Me” untuk BTS tahun 2016. Di lagu “I’m Fine” ini ia berpartisipasi untuk drum dan bass, dan ingin pendengar merasakan energi dari lagu tersebut.

Baginya penting juga untuk memastikan bahwa meskipun itu seperti bunyi drum dan bass dari R&B, akan tetapi dalam melodi khususnya terasa begitu pop. Karena itulah yang ia pikirkan tentang anggota BTS.

“Mereka suka bermain-main dengan R&B, hip-hop, dan hal-hal lain tetapi pasti harus terasa pop. Pada dasarnya lagu ini adalah perpaduan dari banyak suara yang berbeda, secara melodis, untuk memastikan bahwa mereka merasakan momennya.

Khususnya pada chorus saat pembuka lagu dan mereka bernyanyi, “I’m feeling just fine, fine, fine”, itu sangat penting sehingga pengulangan itu terjadi dalam chorus. Itu sangat penting bagi kami.” Ujar Ray.

Ali Tamposi & Roman Campolo untuk “IDOL”

BigHit ingin membawakan melodi yang lebih intens lagi ketimbang track “Airplane Pt.2”. Pihak BigHit mengirimkan sebuah referensi lagu, yaitu “Havana” milik Camilla Cabello yang pernah ditulis oleh Ali Tamposi.

“Tapi itu memiliki melodi yang mirip dengan lagu lain yang Ali. Sehingga ketika kami mendengarnya, rasanya seperti pujian langsung kepada Ali.” Ujar Roman.

Kemudian Ali dan Roman menulis untuk melodinya, dan pihak BigHit mencampurnya dengan melodi lain yang ditulis oleh penulis lagu lainnya.

“Itu hal yang keren tentang mereka, bahwa mereka dapat memotong bagian melodi dan menempatkannya secara strategis di keseluruhan lagu.

Dan itulah yang saya pikirkan. Mereka tidak memberi kami banyak catatan mengenai apa yang mereka inginkan, mereka hanya mengambil bagian terbaik dari apa yang kami berikan.” sambung Ali.

Conor Maynard untuk “Answer: Love Myself”

Conor mendapatkan tawaran untuk menulis lagu ini adalah dari Ray Michael Djan Jr, yang memberitahunya bahwa pihak BTS mengiriminya track baru. Ray sendiri sebelumnya sudah pernah bekerja dengan BTS.

Conor menulis untuk bagian chorus di lagu tersebut. Memang track tersebut hanyalah track pendukung dan tidak ada vokal di dalamnya.

“Kami melakukannya dalam 15 menit karena kami mengetahui bahwa lirik tidak akan menjadi begitu penting karena nantinya akan diterjemahkan, ke dalam bahasa yang ingin mereka katakan. Jadi kami membuat melodi dan semacamnya,” kata Conor.

Conor bahkan lupa pernah mengirim lagunya ke pihak BTS, sampai akhirnya dia mendapat jawaban bahwa pihak BTS sangat menyukai lagunya, dan pihak BTS ingin meggunakan lagu tersebut di albumnya. Dan sesuatu belum juga terjadi setelah itu sampai Conor akhirnya kembali melupakannya.

“Berikutnya saya mendengar tentang itu adalah ketika penggemar mereka menemukan daftar penulis lagu di albumnya, dan mereka membocorkannya di Twitter atau semacamnya. Nama saya ada di salah satu lagu di album tersebut.

Lima belas menit, mendapatkan beberapa ide dan mengirimkannya kepada mereka. Luar biasa. Saya seperti, Wow, saya harus menulis semua lagu untuk mereka sekarang!” tutup Conor pada Billboard.

Baca juga artikel terkait KPOP atau tulisan lainnya dari Maria Ulfa

tirto.id - Musik
Penulis: Maria Ulfa
Editor: Yandri Daniel Damaledo