Menuju konten utama

Ketahui Penyebab hingga Gejala Bronkitis

Saat bronkitis menyerang, terjadi peradangan pada cabang batang tenggorok atau bronkial.

Ketahui Penyebab hingga Gejala Bronkitis
Ilustrasi Batuk. foto/istockphoto

tirto.id - Bronkitis tidak bisa disepelekan karena saat menjadi kronis bisa menyebabkan penyakit serius lainnya seperti pneumonia.

Infeksi pada cabang batang tenggorokan disebut brokhitis. Saat bronkitis menyerang, terjadi peradangan pada cabang batang tenggorok atau bronkial. Saluran yang menghubungkan tenggorokan ke paru-paru ini akan terlihat membengkak dan merah.

Penyebab bronkitis paling sering adalah virus. Hanya saja, sebagian jenis bakteri juga bisa sebagai penyebabnya.

Bronkitis bisa dipicu pula dari faktor lain seperti merokok atau terpapar asap rokok, polusi udara, paparan zat kimia di udara, refluks lambung, imunitas rendah, dan komplikasi penyakit.

Bronkitis menyebabkan penderitanya agak berat bernapas. Selain karena pembengkakan saluran napas, juga muncul lendir yang membuat napas sukar masuk-keluar dari paru-paru. Lendir menjadi lebih banyak dan kental saat jaringan di area terinfeksi memburuk.

Saat seseorang terkena bronkitis, umumnya diawali dari batuk kering. Kelamaan batuk ini akan sangat menganggu dan selanjutnya berubah menjadi batuk produktif yang disertai lendir. Warna lendir bisa berubah dari bening, putih, kekuningan, hingga hijau.

Tingkat keparahan penyakit ini ada dua macam, akut dan kronis. Bronkitis akut membaik dalam jangka waktu satu pekan sampai 10 hari dan umumnya disebabkan infeksi virus.

Beberapa bakteri juga bisa memicunya. Meski demikian, kadang masih ditemukan penderita sering batuk sampai beberapa pekan setelah brokitisnya membaik.

Namun jika bronkitis sudah menjadi kronis, penderita mungkin mengalaminya secara berulang seperti ditulis laman Healthline. Penyakit bisa bertahan beberapa bulan atau tahun. Tingkat keparahan ini jarang ditemui pada anak dan penyebab paling sering adalah merokok.

Pada bronkitis kronis, saluran bronkial tampak meradang dan teritasi. Iritasi memicu produksi lendir yang banyak. Kabar buruknya, penderita yang sudah kronis berisiko lebih tinggi mengalami penyakit pernapasan dan paru-paru lainnya seperti pneumonia akibat serangan bakteri.

Ciri dan gejala bronkitis

Melansir laman Mayo Clinic, saat seseorang mengalami batuk kering yang terus-menerus lalu berubah menjadi batuk produktif, patut diduga mengalami infeksi batang tenggorokan.

Apalagi jika batuk tidak kunjung sembuh dan penderitanya sering terpapar asap rokok atau polusi udara, maka indikasi bronkitis lebih kuat.

Meski demikian untuk menegakkan diagnosa, tetap perlu berobat ke dokter atau klinik kesehatan agar penanganannya tepat.

Orang yang mengalami bronkitis memiliki gejala yang bisa dilihat dari fisiknya. Gejala tersebut adalah:

    • Batuk berdahak dan terus menerus. Dahak atau lendir berwarna bening, putih, kekuningan, atau kehijauan.
    • Tubuh merasa sering lelah.
    • Sesak napas
    • Demam ringan dan tubuh merasa menggigil.
    • Pada bronkitis akut, penderita mungkin muncul gejala flu seperti nyeri tubuh atau sakit kepala ringan.
Seseorang segera perlu diperiksakan ke dokter apabila selain ditemukan gejala bronkitis di atas, juga memiliki gejala penyerta lainnya. Misalnya batuk berlangsung lebih dari tiga minggu, sulit tidur, demam melebihi 38 derajat celcius, lendir berubah warna, terdapat darah pada lendir, dan mengalami sesak napas atau mengi.

Jangan biarkan bronkitis lebih parah. Perbanyak minum air putih dan beristirahat lebih banyak. Penanganan bronkitis di awal waktu memungkinkan untuk terhindar dari keparahan dan sembuh lebih cepat.

Baca juga artikel terkait BRONKITIS atau tulisan lainnya dari Ilham Choirul Anwar

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ilham Choirul Anwar
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari