tirto.id - Salim dengan mencium punggung tangan adalah salah satu budaya yang banyak dilakukan di beberapa negara di Asia, termasuk Indonesia.
Mencium punggung tangan biasanya dilakukan oleh mereka dengan umur lebih muda dari pada penerima salam.
Mencium tangan bisa berarti apapun. Salah satunya adalah sebagai bentuk penghormatan terhadap orang yang lebih tua. Beberapa lainnya adalah sebagai bentuk kasih sayang terhadap orang tua.
Salim menjadi salah satu hal yang sebaiknya diajarkan kepada anak sejak dini. Menurut Havighurst dalam buku Perkembangan Anak, salim dapat membantu anak usia lahir hingga 6 tahun untuk membentuk konsep sederhana mengenai kenyataan sosial dan fisik.
Tidak hanya itu, salim dapat digunakan untuk mendapatkan hubungan yang lebih dekat antara anak dengan orang tua.
Melalui salim, anak-anak dapat mengembangkan perilaku yang baik sejak dini. Orang tua sebaiknya memberikan contoh yang baik termasuk dalam mengajarkan salim ini.
Ternyata, ada beberapa manfaat yang dapat timbul dari kebiasaan sederhana ini. Berikut adalah beberapa manfaat dari salim dilansir dari laman Kemdikbud:
1. Menumbuhkan rasa hormat anak terhadap orang yang lebih tua
Ketika anak salim, ia akan belajar bahwa ada orang-orang yang harus ia hormati seperti orang tua, kakek dan nenek, paman dan bibi, hingga guru-guru mereka di sekolah.
Selain itu, dengan salim anak-anak akan belajar tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan kepada orang yang lebih tua seperti berbicara dengan berteriak atau berbicara dengan bahasa yang santun.
2. Menambah kedekatan antara orang tua dengan anak
Anak memiliki kedekatan yang baik terhadap kedua orang tuanya akan mudah bergaul, lebih percaya diri, dan memiliki hubungan sosial yang sehat saat menginjak usia remaja.
Kebiasaan salim memerlukan kontak fisik yang menimbulkan rasa sayang dan rasa memiliki terhadap satu sama lain yang melakukannya.
3. Mendeteksi keadaan tubuh anak
Kegiatan salim membutuhkan kontak fisik yang secara tidak langsung dapat digunakan untuk mendeteksi perubahan suhu pada anak.
Dengan demikian, para orang tua atau guru dapat mendeteksi perubahan suhu yang tidak biasa pada anak.
4. Meningkatkan perkembangan psikososial
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berkaitan dengan emosi seseorang dalam berhubungan dengan orang lain.
Salim dapat menunjang sikap psikososial anak ke arah yang lebih baik. Anak-anak yang terbiasa dengan salim akan cenderung memiliki sikap yang mandiri dan selalu percaya diri.
Dalam pembelajaran, ia akan aktif dan mengamati keadaan sekitar. Selain itu, ia akan selalu bertanya mengenai hal-hal yang tidak diketahuinya.
Penulis: Dinda Silviana Dewi
Editor: Yandri Daniel Damaledo