Menuju konten utama

Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional Diprediksi Berlaku 2022

Pada tahun 2022 baru akan ada sekitar 65 persen pasar Indonesia yang terbuka.

Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional Diprediksi Berlaku 2022
Aktivitas bongkar muat di Terminal Peti Kemas Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (14/11/2019). tirto.id/Andrey Gromico

tirto.id - Direktur Perundingan ASEAN Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, Donna Gultom yakin putusan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif Regional atau Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP) akan tuntas tahun depan.

Donna lantas memperkirakan perjanjian tersebut nantinya bisa diimplementasikan selambat-lambatnya 2022.

“Sebenarnya kemarin pembahasan sudah tuntas, tapi baru teksnya saja. Tahun depan kami perkirakan selesai, tapi setelah itu tentu perlu ratifikasi dari DPR dan pengalaman biasanya kita itu lamanya di sini,” ucap Donna di Kantor Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo), Jakarta Pusat, Rabu (20/11/2019).

“Saya perkirakan nanti agronya [RCEP] sudah bisa jalan per 2022,” imbuhnya.

Donna menambahkan pula, bahwa pada tahun 2022 baru akan ada sekitar 65 persen pasar Indonesia yang terbuka. Pasalnya hal itu nanti akan berlangsung secara bertahap.

Sedikit berbeda dari Donna, Deputi Bidang Koordinasi Kerja Sama Ekonomi Internasional Kemenko Perekonomian, Rizal Afandi Lukman optimistis perjanjian ini bisa diterapkan dua tahun lagi.

“Kalau saya sih, masih optimistis 2021 bisa, tapi ya kita lihat saja nanti,” ujarnya.

RCEP adalah perjanjian dagang antara 10 negara ASEAN dengan 6 negara Asia-Pasifik meliputi Cina, Korea Selatan, Jepang, Australia, Selandia Baru, dan India.

Belakangan negara terakhir, India, menarik diri dari negosiasi karena merasa perjanjian ini bisa jadi ancaman banjir barang-barang murah dari Cina.

Menurut Kemendag mundurnya India belum mutlak, bisa jadi negara tersebut ingin bergabung lagi saat putusan sudah keluar tahun depan. Namun terlepas apapun sikap negara tersebut, Indonesia masih berkomitmen penuh untuk menuntaskan negosiasi.

RCEP pada dasarnya adalah kebijakan yang membuka akses bagi pergerakan barang, jasa, sampai investasi. Di dalamnya termasuk pembahasan mengenai tarif impor antara negara.

Dengan jumlah populasi 48 persen dari populasi dunia dan dengan total PDB sebesar 32 persen dari PDB dunia, kawasan RCEP menjadi pasar yang besar, sebab 29 persen perdagangan dunia berada di kawasan ini. Selain itu, arus investasi asing langsung (FDI) yang masuk ke kawasan ini.

Sebelumnya, dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-35 di Bangkok 2-4 November 2019 lalu, Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto mengatakan isu perundingan RCEP menjadi hal penting yang diharapkan segera diselesaikan secara substansial tahun ini. Agus yakin RCEP dapat mendorong kemajuan industri negara-negara ASEAN.

Baca juga artikel terkait RCEP atau tulisan lainnya dari Herdanang Ahmad Fauzan

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Herdanang Ahmad Fauzan
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Editor: Irwan Syambudi