tirto.id - Kereta Bandara Soekarno Soekarno-Hatta yang resmi diluncurkan perdana pada hari ini, Selasa (26/12/2017) mampu melaju dengan kecepatan 80 Km/jam.
Dengan laju secepat itu, PT Railink menargetkan jeda keberangkatan antara satu kereta ke kereta lain hanya 30 menit. PT Railink merupakan anak perusahaan dari PT Angkasa Pura II yang menjadi operator kereta bandara Soetta.
Namun Direktur Utama PT Railink Heru Kuswanto menargetkan ke depan selisih waktu keberangkatan akan dipersingkat dari 30 menit menjadi 15 menit sekali. "Dalam prinsip operasi kami semua bertahap," ujar Heru di Stasiun Sudirman Baru Jakarta pada Selasa (26/12/2017).
Stasiun Sudirman Baru merupakan satu di antara tiga stasiun yang menjadi titik pemberangkatan penumpang, pada peluncuran perdana hari ini. Dua stasiun lain, Stasiun Batu Ceper dan Stasiun Bandara Soekarno Hatta.
PT Railink juga menjanjikan sistem batas waktu sebelum pemberangkatan dipangkas dari 30 menit menjadi 10 menit. "Pertimbangannya supaya penumpang enggak lari-lari mengejar jadwal pesawat dan kereta. Saya khawatir memang itu. Masalah setting saja, apa dirapatkan per 10 menit," terang Heru.
Untuk efektifitas waktu, Heru menyarankan, untuk menggunakan fasilitas pemesanan tiket secara online melalui internet booking, mobile aplikasi baik di ios maupun android dan vending machine. Pada gawai android pemesanan tiket bandara bisa melalui aplikasi Railink. Sedangkan pada ios dapat diunduh RAILWAY. Sedangkan Internet booking bisa mengakses tautan: https://reservation.railink.co.id.
"Agar pelanggan tidak tergesa-gesa dari sini. Harapan kami beli tiket tidak di sini (vending mechine), tapi gunakan aplikasi electronic book karena 100 persen cash less," ucap Heru.
Namun rencana itu meleset dari target. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, pada 21 November lalu, kembali menganulir uji coba operasi
dari yang awalnya dijadwalkan 25 November 2017 menjadi awal Desember."Mungkin diundur sedikit sampai 1 atau 2 Desember 2017," kata Budi saat itu.
Budi beralasan kalau pengunduran jadwal terpaksa dilakukan lantaran perlu waktu lebih banyak untuk menyelesaikan beberapa hal, seperti sinkronisasi slot dengan kereta yang sudah beroperasi (KRL).
Peluncuran perdana akhirnya baru terlaksana pada hari ini.
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Agung DH