Menuju konten utama

Kepala SKK Migas: Kegiatan Eksplorasi di Indonesia Belum Maksimal

Dwi Sutjipto menilai, kegiatan eksplorasi migas di Indonesia belum maksimal, padahal hal tersebut merupakan titik penting penemuan Giant Discovery.

Kepala SKK Migas: Kegiatan Eksplorasi di Indonesia Belum Maksimal
Ilustrasi. Suasana Kapal Floating Production Unit (FPU) Jangkrik di Saipem Karimun Yard, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau, Selasa (21/3). ANTARA FOTO/M Agung Rajasa/foc/17.

tirto.id - Kepala SKK Migas Dwi Sutjipto menilai, kegiatan eksplorasi migas di Indonesia masih jauh dari harapan.

Padahal, menurutnya, eksplorasi yang dilakukan oleh Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) merupakan titik penting penemuan Giant Discovery.

Selain itu, ekplorasi juga diperlukan untuk memproduksikan cadangan baru yang telah ditemukan atau memproduksikan cadangan yang telah ada.

Hal itu ia sampaikan dalam sambutannya pada acara kegiatan Koordinasi Pemeriksaan Bersama Tahun 2018/2019 di kantor SKK Migas.

"Tercatat selama tahun 2018, kegiatan untuk eksplorasi masih menunjukkan angka Expenditures yang belum terlalu signifikan," ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Tirto, Selasa (18/12/2018).

Karena itu lah, ia berharap beberapa beberapa tahun ke depan bahwa kegiatan eksplorasi masif dapat dilakukan dengan memanfaatkan Dana Komitmen Pasti Eksplorasi.

Dana yang dimaksud merupakan dana yang berasal dari kontraktor sebagai investasi mereka selama lima tahun dan akan digunakan untuk meningkatkan produksi serta eksplorasi cekungan-cekungan baru.

Jika dalam waktu lima tahun kontraktor yang telah menandatangani KKP tidak melakukan kegiatan atau rencana kerjanya, dana dari KKP tersebut bakal tetap masuk ke kas negara.

Untuk mendukung program yang berlaku sejak Juli 2018 lalu itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah membentuk Tim 22 untuk mempercepat kepastian kontrak baru berbagai blok yang akan berakhir masa kontraknya.

"Sehingga harapan baru selalu dapat muncul untuk menuju produksi migas yang kembali meningkat, yaitu peningkatan produksi yang lebih besar daripada angka penurunan produksi alamiahnya," imbuhnya.

Baca juga artikel terkait MIGAS atau tulisan lainnya dari Hendra Friana

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Hendra Friana
Penulis: Hendra Friana
Editor: Yandri Daniel Damaledo