Menuju konten utama

Kematian Jakmania, Presiden MU: Jika di Madura Saya Bubarkan Klub

Achsanul Qosasi setuju dengan penghetian sementara waktu pertandingan Liga 1 demi menghormati duka keluarga Haringga.

Kematian Jakmania, Presiden MU: Jika di Madura Saya Bubarkan Klub
Achsanul Qosasi. FOTO/achsanulqosasi.com

tirto.id - Achsanul Qosasi, pemilik klub Madura United (MU) geram dengan respons normatif sejumlah pihak terhadap kematian tragis supporter Persija (Jakmania) Haringga Sirla usai dikeroyok para supporter Persib Bandung (Bobotoh). Presiden Madura United ini bilang respons normatif tidak akan menghentikan kebrutalan supporter tapi justru membuat mereka semakin anarkis.

“Supporter terbunuh, respon:”Semoga ini yg terakhir”, terus begitu...supporter semakin anarkis,” kata Achsanul dalam akun twitternya pada Senin (24/9).

Achsanul mengatakan seandainya ada supporter MU yang dihabisi nyawanya seperi Haringga maka ia lebih memilih membubarkan klub. Selain itu Achsanul juga akan berhenti menjadi penikmat Liga Indonesia. “Jika itu terjadi di Madura (dibantai sprt Video yg beredar), saya bubarkan Klub, dan berhenti jadi penikmat Liga Indonesia,” ujarnya.

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan ini setuju penghentian jalannya liga demi menghormati keluarga Haringga.

“Saya setuju, kita berhenti dulu, menghormati keluarganya.”

Saat dikonfirmasi Tirto soal pernyataannya di Twitter, Achsanul menjelaskan mengapa ia akan bersikap tegas jika ada supporter MU yang mereganggang nyawa seperti Haringga.

“Tujuan saya membangun Madura United adalah mengangkat rasa bangga melalu Persatuan Madura,” katanya kepada Tirto, Selasa (25/9).

Menurut Achsanul kematian supporter karena dibunuh supporter lain merupakan penghinaan terhadap dunia sepak bola. Sikap itu mengkhianati semangat sportifitas dan komitmen kemanusiaan yang dijunjung dalam dunia sepak bola.

“Jika ada supporter yang terbunuh atau membunuh sesama supporter karena sepak bola, maka hal itu menghina sepakbola, menghianati sportifitas, dan mengingkari komitmen kemanusiaan,” ujarnya.

Sepak bola dan supporter ibarat dua sisi mata uang. Keduanya tak terpisahkan dan harus saling menguatkan. “Supporter dan sepak bola itu harus seimbang. Mereka ada karena sepak bola. Dan sepakbola menjadi dahsyat karena supporter,” katanya.

Baca juga artikel terkait KERUSUHAN SUPORTER atau tulisan lainnya dari Muhammad Akbar Wijaya

tirto.id - Olahraga
Reporter: Muhammad Akbar Wijaya
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Muhammad Akbar Wijaya