Menuju konten utama

Kelompencapir Warisan Orba Akan Dihidupkan Lagi

Pemerintah akan mengembalikan keberadaan juru penerang dan kelompok pendengar pembaca dan pirsawan (Kelompencapir) tingkat nasional dan akan dipusatkan di Garut, Jawa Barat pada 16 Juni setelah 15 tahun tak eksis.

Kelompencapir Warisan Orba Akan Dihidupkan Lagi
Presiden Joko Widodo berbincang dengan petani di kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Kamis (17/3). Disela kunjungan kerjanya ke bendungan Jatigede, presiden menyempatkan berdialog langsung dengan masyarakat. Antara foto/Puspa Perwitasari.

tirto.id - Kelompok pendengar pembaca dan pirsawan (Kelompencapir) yang dulu pernah digaungkan pemerintahan Orde Baru akan kembali dihidupkan. Pemerintahan saat ini menilai Kelompencapir masih dibutuhkan masyarakat. Rencananya Kelompencapir tingkat nasional dan akan dipusatkan di Garut, Jawa Barat pada 16 Juni mendatang setelah 15 tahun tak eksis.

"Setelah dilakukan kajian ternyata juru penerang dan kelompok pendengar pembaca dan pirsawan (Kelompencapir) masih dibutuhkan. Makanya tidak lama lagi, kami akan mengangkat juru penerang yang ditempatkan di semua kecamatan di Indonesia," kata Kasubdit Komunikasi Sosial Dirjen Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Sukosono, di Bangsal Sewokoprojo Wonosari, Gunung Kidul, DIY, Rabu (18/5/2016).

Sukosono mengatakan, anggaran sudah tersedia sehingga secepatnya akan ditindaklanjuti dengan mencari petugas resminya. Ia menyebut, "Presiden juga akan melakukan dialog dengan perwakilan KIM (Kelompok Informasi Masyarakat) di berbagai wilayah,"

Menurut Sukosono, dengan juru penerang dan Kelompencapir berbagai informasi pemerintah cepat tersampaikan pada masyarakat.

Menurut rencana, petugas juru penerang yang akan ditempatkan di semua kecamatan di Indonesia, bukan pegawai Negeri Sipil (PNS) namun tenaga khusus yang membidangi penerangan di masyarakat.

"Petugas juru penerang itu nantinya juga akan kami lengkapi berbagai fasilitas sarana prasana termasuk kendaraan, sehingga bekerjanya lebih maksimal dalam memberikan informasi secara cepat dan jelas di masyarakat," kata Sukosono.

Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi, dan Informatika (Dishubkominfo) Gunung Kidul Purnama Jaya melaporkan bimbingan teknologi yang berlangsung selama satu hari ini diikuti 70 peserta dari perwakilan KIM, kecamatan dan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait.

Diakui, keberadaan KIM masih tetap eksis di Gunung Kidul. Meski demikian, dari 18 kecamatan di Gunung Kidul, sekarang baru ada 21 KIM.

"Kami masih menunggu pembentukan KIM baru di enam kecamatan meliputi Panggang, Purwosari, Paliyan, Saptosari, Rongkop dan Kecamatan Tanjungsari," katanya.

Baca juga artikel terkait SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Mutaya Saroh & Mutaya Saroh