tirto.id - Hendry Saputra selaku pelatih tunggal putra PBSI memasang target lolos ke semifinal bagi para anak didiknya di Kejuaraan Dunia BWF 2019. Event yang akan bergulir mulai 19-25 Agustus 2019 di St. Jakobshalle Basel, Swiss tersebut, pasukan Merah Putih akan diperkuat tiga wakil tunggal putra. Mereka antara lain Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, dan Tommy Sugiarto.
Hasil drawing tunggal putra yang telah dirilis BWF, menempatkan ketiga wakil Indonesia di posisi pool atas. Oleh karena hal itulah skenario terbaik yang dimiliki kubu Merah Putih adalah meloloskan satu wakil ke babak semifinal.
“Target kalau lihat dari drawing-nya memungkinkan untuk ke semifinal. Jadi saya lebih fokus ke semifinal dulu,” ujar Hendry seperti dikutip dari laman PBSI.
“Keinginan untuk ke final dan juara tentu ada, saya harus optimis. Tapi saya ingin fokus ke semifinal dulu. Karena kalau mereka lancar, akan bertemu di perempat final,” lanjutnya.
Pebulu tangkis senior yang kini berstatus sebagai pemain profesional, Tommy Sugiarto, bakal menerima tantangan wakil Sri Lanka, Niluka Karunaratne, di babak pertama (64 besar). Sementara pemain pelatnas PBSI yang menjadi unggulan ke-4, Jonatan Christie, mendapat rintangan pertama dari wakil Inggris, Rajiv Ouseph. Jika semua berjalan mulus, maka Jonatan akan bertemu Tommy di babak 16 besar.
Sementara Anthony Ginting yang berstatus unggulan ke-6, memperoleh tantangan pertama dari pemain Mauritius, Georges Julien Paul. Jika pemain berusia 23 tahun itu mampu melewati seluruh hadangan, maka ia akan berjumpa Jonatan atau Tommy di perempat final.
Hendry Saputra juga mengungkapkan bahwa anak didiknya telah menjalani persiapan selama dua minggu untuk menghadapi ajang Kejuaraan Dunia 2019. Semua menu latihan pun dapat dilahap oleh para pemain dengan cukup baik.
“Kami sudah bersiap menghadapi kejuaraan ini. Kemarin selama dua minggu mereka sudah dipersiapkan. Sudah oke, cukup bagus persiapannya. Mudah-mudahan apa yang kami harapkan nanti lancar di sana,” ungkap Hendry.
Ia juga menyebutkan jika persiapan pemain lebih ditekankan kepada faktor teknik. Hendry tak ingin para pemainnya terlalu sering melakukan kesalahan sendiri, serta kehilangan fokus kala bertarung di lapangan.
“Persiapan mereka lebih ke teknik dan melatih supaya tidak mudah mati sendiri. Mati sendiri itu kan awalnya mungkin feelingnya yang kurang pas, atau pengambilan keputusan yang kurang pas, hal itu yang perlu dilatih lagi. Sampai penggunaan pengambilan keputusannya lebih baik. Selain itu mereka juga harus memahami pentingnya fokus di lapangan,” tambahnya.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Ibnu Azis