Menuju konten utama

Kronologi Mobil Kampanye Anies Kecelakaan di Aceh, Apa Sebabnya?

Apa penyebab kecelakaan mobil kampanye Anies Baswedan di Aceh? Berikut ini penyebab dan kronologi lengkapnya dari kepolisian.

Kronologi Mobil Kampanye Anies Kecelakaan di Aceh, Apa Sebabnya?
Calon presiden nomor urut satu, Anies Baswedan, menyapa pendukungnya di Bandara Kualanamu, Deli Serdang, Sumatera Utara pada Sabtu (3/12/2023). (Tirto.id/M. Irfan Al Amin)

tirto.id - Iring-iringan mobil kampanye calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan mengalami kecelakaan ketika melaksanakan rangkaian kegiatan di Desa Paya Demam Dua, Kecamatan Pante Bidari, Aceh Timur, pada Minggu siang, 17 Desember 2023.

Kecelakaan iring-iringan rombongan Anies ini dikonfirmasi oleh Jubir Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN), Indra Charismiadji.

Indra memastikan bahwa dalam insiden kecelakaan itu tidak melibatkan mobil yang ditumpangi Anies, dan capres tersebut dipastikan dalam kondisi yang baik-baik saja.

Menurut Dirlantas Polda Aceh, Kombes Muhammad Iqbal Alqudusy, kecelakaan itu hanya melibatkan rombongan pengiring pasangan Capres-Cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin.

Beranjak dari informasi tersebut, bagaimana sebenarnya kronologi kecelakaan rombongan Anies Baswedan?

Kronologi Kecelakaan Anies di Aceh

Kepolisian setempat melaporkan bahwa kecelakaan rombongan Anies terjadi pada hari Minggu siang sekitar pukul 13.40 WIB di ruas Jalan Lintas Medan-Banda Aceh, tepatnya di Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur.

Kecelakaan itu melibatkan mobil Isuzu Double Cabin yang sedang mengawal iring-iringan dengan Mitsubishi Tronton. Saat itu, mobil Isuzu tiba-tiba mengerem mendadak sehingga mobil tersebut harus menghindar ke arah kanan.

Di arah kanan tepatnya dari arah Medan menuju Aceh terdapat mobil Tronton yang tengah melaju. Berbarengan dengan itu, mobil Isuzu yang sontak menghindar ke arah kanan itu tak bisa menghindari mobil Tronton yang tengah melaju di jalur yang berlawanan.

Akibatnya, tabrakan pun tak terhindarkan. Kendati demikian, kepolisian mengonfirmasi bahwa tidak ada korban luka maupun korban jiwa dalam insiden kecelakaan itu.

Anies Lanjutkan Kampanye

Anies tetap melanjutkan kampanye di Aceh setelah kondisinya dipastikan aman. Dalam kampanyenya, Anies menyebutkan Aceh harus kembali berjaya dan provinsi di ujung barat Indonesia tersebut harus ada perubahan dari sebelumnya.

"Saya sedang mendapatkan amanat untuk memperjuangkan perubahan Indonesia. Mudah-mudahan Aceh adalah bagian yang menginginkan perubahan," kata Anies Baswedan di Aceh Timur, Minggu (17/12) saat menghadiri Maulid Nabi Muhammad SAW dan Haul ke-3 Habib Muhammad Al-Atlas di Masjid Ba’alawi, Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur.

Ia mengatakan Aceh saat ini berada di urutan atas kemiskinan sehingga harus diupayakan kembali jaya seperti dahulu, menjadi tempat yang adil, makmur yang dirasakan oleh semuanya, bukan hanya sebagian orang.

"Saya ada pekerjaan rumah besar di Aceh, yaitu memastikan bahwa Aceh harus ada keadilan agar negeri yang menghasilkan sumber daya alam yang begitu banyak ini merasakan kemakmuran dari kekayaan alam yang dimiliki dari tanah ini," kata Anies Baswedan.

Untuk memperjuangkan ini, kata Anies Baswedan, tidaklah sederhana dan tidak cukup hanya mengumpulkan orang untuk berdemonstrasi, sebab demonstrasi itu tidak menghasilkan perubahan.

Anies menilai, perubahan hanya membutuhkan kewenangan dan tanpa kewenangan tidak bisa melakukan perubahan.

"Perubahan itu tidak cukup dengan kekuatan massa. Perubahan itu hanya butuh kewenangan dan pada 14 Februari 2024 akan ada kesempatan kewenangan untuk melakukan perubahan," kata Anies Baswedan.

Menurut capres nomor urut satu itu, akhir-akhir ini Indonesia adalah negara hukum mulai terjadi pergeseran, seakan-akan menjadi negara kekuasaan. Negara hukum kekuasaan yang diatur hukum, sedangkan negara kekuasaan hukum diatur oleh kekuasaan.

Baca juga artikel terkait ANIES BASWEDAN atau tulisan lainnya dari Imanudin Abdurohman

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Imanudin Abdurohman
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Dipna Videlia Putsanra