Menuju konten utama

Kebutuhan Cangkul Nasional Tembus 10 Juta Unit Per Tahun

Kebutuhan cangkul nasional diperkirakan mencapai 10 juta unit per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan menunjuk tiga perusahaan BUMN yakni PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kebutuhan Cangkul Nasional Tembus 10 Juta Unit Per Tahun
Petani menanam padi di persawahan kawasan Ketewel, Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu (5/10). Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, pada September 2016 Nilai Tukar Petani (NTP) Nasional yang merupakan kajian untuk mengukur kemampuan daya beli petani mengalami peningkatan sebesar 0,45 persen dari 101,56 poin menjadi 102,02 poin karena kenaikan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibanding indeks harga yang dibayar. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf.

tirto.id - Kebutuhan cangkul nasional diperkirakan mencapai 10 juta unit per tahun. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah melalui Kementerian Perindustrian dan Kementerian Perdagangan menunjuk tiga perusahaan BUMN yakni PT Krakatau Steel, PT Boma Bisma Indra dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Berbicara kepada Antara pada Senin (31/10/2016) Dirjen Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan bahwa proyek untuk memenuhi kebutuhan cangkul tersebut akan melibatkan industri-industri kecil.

"Pemerintah telah memberi penugasan kepada tiga perusahaan BUMN untuk memenuhi kebutuhan cangkul nasional dengan melibatkan Industri Kecil Menengah (IKM)," kata Putu.

Putu menyampaikan, pelibatan IKM tersebut merupakan petunjuk dari Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto. Menperin meminta ketiga BUMN tersebut dapat melaksanakan tugas segera dengan memaksimalkan peran IKM dalam memproduksi cangkul.

Sementara Direktur Utama PT Krakatau Steel Sukandar menyatakan siap untuk memproduksi bahan baku kepala cangkul berupa high carbon steel dalam memenuhi kebutuhan 10 juta unit cangkul per tahun.

"Bahan yang dipakai untuk cangkul itu high carbon steel. Kami memproduksinya di Cilegon. Memang membutuhkan kekerasan yang khusus," ujar Sukandar.

Menurutnya, dibutuhkan 15 ribu ton high carbon steel untuk memproduksi 10 juta unit cangkul, di mana Krakatau Steel mampu memenuhinya.

Selain itu, Direktur Keuangan dan SDM PT Boma Bisma Indra Rahman Sadikin menyampaikan, pabrik milik perusahaan seluas 1 hektare di Pasuruan, Jawa Timur, mampu memproduksi 700 ribu unit cangkul per tahun.

"Cangkul BBI sangat terkenal dengan kepala cangkulnya, yaitu cap mata. Kualitasnya sangat bagus. Kami memiliki lisensi dari Jerman untuk memproduksinya. Jadi, kami siap mendukung kebutuhan cangkul nasional," ungkap Rahman.

Rahman menambahkan, ia akan bekerjasama dengan Krakatau Steel untuk memenuhi bahan baku material cangkul yang dibutuhkan.

Sementara itu, Direktur PT Perusahaan Perdagangan Indonesia Agus Andiyani menyampaikan perusahaannya siap mendukung pendistribusian cangkul produksi dalam negeri ke seluruh Indonesia, bahkan hingga ke luar negeri.

"Kami memiliki 32 cabang distribusi. Bahkan jika cangkul siap untuk ekspor, kami juga dapat memfasilitasinya," ungkap Agus kepada Antara.

Sampai berita ini disampaikan, belum diketahui pasti bagaimana cangkul-cangkul tersebut akan didistribusikan kepada petani.

Sedangkan menurut hasil Sensus Pertanian 2013 jumlah petani di sektor pertanian saja mencapai 31.705.337 jiwa.

Baca juga artikel terkait CANGKUL atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Agung DH
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH