tirto.id - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir mengatakan pihak Arab Saudi meminta ada pengamanan ekstra ketat saat rombongan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud berkunjung ke Indonesia, khususnya di hotel tempat penginapan mereka.
Misalnya, mereka meminta pemasangan kaca anti-peluru pada jendela kamar tidur di hotel berbintang di Jakarta, Bogor dan Bali yang ditempati oleh Raja Salman dan sebagian anggota rombongannya.
"Permintaannya hanya diminta kaca antipeluru saja di beberapa kamar yang disediakan,” kata Arrmanatha saat dihubungi Tirto pada Selasa (28/2/2017).
Arrmanatha melanjutkan, “Tapi dari kami tidak masalah karena mereka tamu agung. Terakhir ke sini kan tahun 1970. Mereka senang, Indonesia bangga karena promosi gratis juga untuk Arab dan dunia bahwa Indonesia punya Bali dan destinasi Bogor juga."
Panglima Komando Gabungan (Pangkogab) Pengamanan VVIP, Letjen TNI Edy Rahmayadi mengatakan kunjungan rombongan Raja Salman ke Indonesia akan dijaga ketat oleh 6.161 pasukan gabungan TNI dan Polri.
Pangkostrad itu menambahkan Tugas pengamanan VVIP ini, menurut Edy, akan dijalankan secara ketat dengan mengantisipasi setiap ancaman keamanan sejak dini. Kewaspadaan semakin ditingkatkan setelah ada peristiwa peledakan bom Bandung oleh residivis kasus terorisme, Yayat Cahdiyat.
"Semua sudah diantisipasi, (tapi) sampai saat ini tidak ada penambahan pasukan yang bertugas langsung dalam pengamanan VVIP ini," kata Edy.
Adapun Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia, Osama bin Mohammed Abdullah Al-Shuaibi menyatakan berterimakasih kepada pemerintah Indonesia karena telah menggelar persiapan maksimal, termasuk di urusan keamanan, dalam menyambut kedatangan Raja Salman.
" Saya mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Indonesia yang telah menyiapkan penyambutan dan pengamanan ketat.”
Penulis: Dimeitry Marilyn
Editor: Addi M Idhom
