tirto.id - Pelatih Tottenham Hotspur, Mauricio Pochettino mengatakan skuatnya perlu belajar dari Liverpool setelah kekalahan dalam final Lia Champions di Stadion Wanda Metropolitano, Madrid, Minggu (2/6/2019) dini hari. Dalam laga yang dipimpin oleh wasit Damir Skomina itu, The Lilywhites kalah dari Liverpool dengan skor 2-0.
“Ini adalah soal belajar. Kami harus menggunakan pengalaman ini sebagaimana Liverpool melakukannya tahun lalu,” ungkap Pochettino kepada The Guardian.
Musim lalu, Liverpool memang sempat kalah di final sebagaimana Spurs. Menghadapi Real Madrid di Kiev, Ukraina, The Reds kalah dengan skor 3-1. Namun, mereka bangkit dan berhasil meraih trofi kompetensi tertinggi Eropa musim ini.
Terlepas dari pesan tersebut, Pochettino mengatakan dirinya sama sekali tidak menyesal dengan perjuangan timnya sejauh ini. Pelatih asal Argentina itu juga bangga dengan penampilan Tottenham pada babak kedua, meski pada akhirnya tidak menghasilkan satu pun gol balasan.
“Saya sangat bangga. Tertinggal sejak menit awal dan mengganti rencana sepenuhnya, itu tidak mudah. Tapi setelah lolos ke final pertama musim ini, kami harus lebih optimis agar lebih baik di masa mendatang,” lanjut Pochettino.
Di sisi lain, pelatih Liverpool, Jurgen Klopp tidak kalah dengan perjuangan anak asuhnya.
“Saya sangat bangga dengan para pemain, saya bahagia untuk orang-orang di tim, untuk keluarga saya. Apakah Anda pernah melihat seperti ini? Sebuah tim yang bertarung sampai akhir seperti tangki bensin yang tak bisa kering,” ujar Klopp.
Dua gol Liverpool yang bersarang ke gawang Tottenham masing-masing dicetak oleh striker Mohammed Salah dan pemain pengganti Divock Origi. Berkat kemenangan ini, Liverpool meraih gelar Liga Champions keenam sepanjang sejarah klub. Dalam daftar juara kompetisi tertinggi Eropa tersebut, jumlah trofi Liverpool cuma kalah dari Real Madrid (13) dan AC Milan (7).
Editor: Herdanang Ahmad Fauzan