Menuju konten utama

Kakak Angkat Ahok: Kita Prihatin karena Terzalimi

Kakak angkat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Andi Analta Amir, menyampaikan meski adiknya telah ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri, hal bukan berarti menunjukkan bahwa adiknya bersalah dalam kasus dugaan penistaan agama

Kakak Angkat Ahok: Kita Prihatin karena Terzalimi
Andi Analta. [Foto/Facebook]

tirto.id - Kakak angkat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Andi Analta Amir, menyampaikan meski adiknya telah ditetapkan tersangka oleh Bareskrim Mabes Polri, hal bukan berarti menunjukkan bahwa adiknya bersalah dalam kasus dugaan penistaan agama.

"Kita prihatin karena terzalimi, tapi soal keputusan pasti harus menerima, walaupun pahit," kata Andi sebagaimana ditulis Antara.

Pria dengan sorban khas di kepalanya itu juga menyampaikan tidak kecewa dengan penetapan Ahok sebagai tersangka. Ia menganggap keputusan Bareskrim sebagai kebijakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Menghadapi persoalan itu, Andi menuturkan, Ahok sudah siap secara mental, bahkan jika dipenjara sekalipun.

Ia meyakini bahwa Ahok tidak pernah melakukan kesalahan terkait tuduhan penistaan agama.

"Kalau ada plesetan Ahok ke agama, hal paling ekstrem adalah kehadiran saya bahwa gak mungkin kakaknya yang punya agama, dia nistakan. Bahkan, dia ingatin kalau saya mau shalat. 'Kak shalat, Kak," ungkapnya, mengutip kebiasaan Ahok terhadap dirinya.

Andi mengungkapkan bahwa Ahok sangat menghormati orangtua angkatnya yang beragama Islam dengan mencopot sepatu saat berziarah ke kuburan.

Selain itu, Ahok pun diceritakan selalu mengunjungi seorang nenek tunanetra di Belitung yang sebatang kara. Sifat Ahok yang hobi menolong orang ini, menurut Andi, merupakan didikan dari sang ayah angkat.

Kendati banyak bercerita tentang Ahok, Andi yang datang ke Rumah Lembang sekitar pukul 12.30 WIB itu tidak bisa bertemu dengan Ahok yang kadung bertolak pukul 12.00 WIB untuk berobat gigi.

Baca juga artikel terkait KASUS DUGAAN PENISTAAN AGAMA

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH