tirto.id - Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daerah Operasi 2 Bandung, Noxy Citrea, menyatakan KA 215 Serayu Pagi di petak jalan antara Stasiun Lebak Jero dan Stasiun Nagreg di Kilometer 193+7, Jawa Barat, anjlok. Penyebab anjloknya jurusan Purwokerto-Pasar Senen ini belum diketahui. Sebanyak 31 penumpang dievakuasi.
“[Penyebab anjlok] Masih dalam penyelidikan,” kata Noxy ketika dihubungi Tirto.id, Selasa (4/6/2019)
Laporan anjlok pertamakali diterima dari masinis KA 215 Serayu Pagi relasi Purwokerto-Pasar Senen pada pukul 12.36 WIB siang. Kemudian, petugas segera mengirim kereta penolong ke lokasi untuk segera melakukan evakuasi. Jalur lokasi anjloknya KA Serayu 215 sudah bisa dilintasi dengan pembatasan kecepatan 5 km/jam beberapa menit setelah proses evakuasi selesai.
“KA Serayu itu membawa enam kereta ekonomi, satu kereta makan pembangkit (KMP) 3, dan satu gerbong barang. Anjlok pada kereta ke-4 dari belakang sehingga empat kereta di depannya ditarik ke Stasiun Nagreg untuk mengevakuasi penumpang,” papar Noxy.
Sebanyak 31 penumpang KA Serayu 215 dievakuasi. “Penumpang dipadatkan [dipindahkan] ke kereta di depannya dan melanjutkan perjalanan dari Stasiun Kiaracondong ke Stasiun Pasar Senen. Pukul 16.00 WIB, kereta anjlok berhasil diangkat,” imbuh Noxy.
Salah satu penumpang KA Pangandaran, Zulkifli Songyanan, yang terdampak kereta anjlok menyatakan kereta yang ia tumpangi masuk Stasiun Nagreg sekitar pukul 12.30, kemudian tertahan. Penumpang pun protes.
“Sejam berikutnya penumpang diminta turun, perjalanan dialihkan pakai bus. Sementara itu, kereta dikembalikan ke Bandung dan penumpang menunggu bus di stasiun Nagreg,” kata Zulkifli ketika dihubungi Tirto.id.
Tiga bus yang disediakan PT KAI tiba sekitar pukul 16.00 WIB, namun masih ada puluhan penumpang lain di Stasiun Nagreg yang menunggu giliran keberangkatan menggunakan bus susulan.
Anjloknya KA Serayu 215 sempat membuat perjalanan kereta api lain terganggu, termasuk KA Pangandaran relasi Gambir-Bandung-Banjar yang ketika kejadian posisinya masih di Stasiun Nagreg, serta KA Galunggung relasi Tasikmalaya-Kiaracondong yang berposisi di Stasiun Cibatu.
Sedangkan untuk KA Argo Wilis dari arah Surabaya menuju Bandung dan KA Kutojaya Selatan dari Kutoarjo menuju Kiaracondong akan mengalami perubahan pola operasi melalui lintas utara menuju Purwokerto, Cirebon, Cikampek, Purwakarta, dan berakhir di Bandung.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Iswara N Raditya