tirto.id - Jose Mourinho mengakui menciptakan "penjara" untuk Lionel Messi di leg pertama semifinal Liga Champions 2009/2010, ketika Inter Milan mengalahkan Barcelona dengan skor 3-1. Dengan cara itu, Inter akhirnya bisa mengandaskan Barca yang berstatus juara bertahan.
Dalam video di kanal Youtube The Coaches' Voice, Jose Mourinho membeberkan dua taktik dasar Inter Milan dalam laga kontra Barcelona tersebut, yaitu mematikan Messi dan mencetak gol kandang. Pasalnya, Mou sadar, akan sulit bagi timnya ketika bertandang ke Camp Nou di leg kedua.
Cara mematikan Lionel Messi tersebut adalah dengan menciptakan penjagaan zonal, alih-alih man to man sepenuhnya. Pada dasarnya, yang bertugas mengawal Messi adalah Javier Zanetti, kapten Inter yang berposisi sebagai bek kiri.
Namun, Mourinho mengetahui, Messi memiliki daerah operasi yang luas, bahkan dari sisi kanan Barcelona hingga mendekati sisi kiri lapangan. Oleh karenanya, para gelandang bertahan Inter di laga tersebut, Esteban Cambiasso dan Thiago Motta bertugas menghalangi Messi ketika ia masuk ke wilayah tengah. Ia menciptakan "penjara" untuk La Pulga.
"Kami harus kompak dan tidak banyak memberikan mereka [pemain Barcelona] ruang untuk bergerak," beber Mourinho.
Tidak hanya mengurus Messi, Mourinho juga mencari celah di pertahanan Barcelona yang bisa dimanfaatkan timnya. Dalam hal ini, Inter memanfaatkan agresivitas dua full back Barcelona, Dani Alves dan Maxwell, yang karena membantu serangan, meninggalkan ruang kosong di belakang.
Terbukti, Maicon mampu memanfaatkan celah ini hingga akhirnya dirinya mampu mencetak gol pertama bagi Inter pada laga itu.
"Kami sebenarnya mempunyai lebih banyak peluang untuk mencetak gol yang keempat. Kami benar-benar memegang kendali permainan," kata eks manajer Manchester United itu.
Bermodal kemenangan 3-1, Inter dibawah kendali Mourinho datang ke Camp Nou dengan kepercayaan diri cukup besar dan Barca hanya mampu menang dengan skor 1-0 di leg kedua.
La Beneamata pun melangkah ke laga final dan mengalahkan Bayern Munchen 2-0 di Stadion Santiago Bernabeu sekaligus menandai treble klub tersebut pada musim 2009/2010.
Editor: Fitra Firdaus