tirto.id - Jorge Lorenzo mengalami crash saat menjalani sesi latihan bebas pada Jumat (28/6/2019) di Sirkuit Assen, Belanda. Tak hanya bakal absen di MotoGP Belanda yang akan digelar Minggu (30/6/2019) besok, pembalap Repsol Honda ini juga dipastikan belum bisa memacu motornya di Moto GP Jerman pada pekan pertama bulan depan.
Sesi latihan bebas MotoGP Belanda menjadi awal mimpi buruk bagi Lorenzo. Ia mengalami kecelakaan dan terlempar keras yang mengakibatkan kepalanya terbentur. Lorenzo pun harus dilarikan ke rumah sakit dan diketahui menderita patah tulang belakang T6 dan T8.
Akibatnya, rider asal Spanyol ini harus menjalani pemulihan dan dipastikan tidak dapat mengikuti MotoGP Belanda bahkan diragukan bisa tampil di MotoGP Jerman. Lorenzo pun harus memupus harapannya untuk bisa meraih podium perdana musim bersama Repsol Honda.
“Karena jatuh, saya [mengalami] patah tulang belakang T6 dan T8. Cedera tidak memungkinkan saya untuk mengikuti balapan di Assen [Belanda] atau juga di Sachsenring [Jerman]. Besok pagi, saya akan terbang ke Lugano dan melakukan perawatan,” ungkap Lorenzo, dikutip dari Crash.
Direktur Teknik Repsol Honda, Alberto Puig, menyebut kecelakaan yang dialami oleh Lorenzo sebagai kesalahan kesalahan sang pembalap sendiri yang dinilai terlalu cepat berbelok di tikungan. Lorenzo juga terjatuh di seri sebelumnya di Catalunya, Spanyol.
"Kurasa ia melaju ke tikungan lebih cepat dari biasanya, dan ia baru saja jatuh [di Catalunya]. Biasanya, kecelakaan adalah kesalahan manusia, kesalahan dari semua orang yang jatuh," sebut Puig dilansir Motorsport.
Menurut Puig, Lorenzo sempat mengaku tidak nyaman dengan kondisi fisiknya yang kurang fit. Namun, ia tetap memutuskan turun ke lintasan sebelum akhirnya terjatuh di tikungan 7 Sirkuit Assen.
"Pagi ini [sebelum sesi latihan bebas] ia mengkonfirmasi bahwa ia tidak nyaman, tetapi siap secara mental untuk balapan. Namun, kadang-kadang mental dan fisik tidak berjalan bersama," beber Puig.
Lorenzo belum juga tampil maksimal di musim debutnya bersama Repsol Honda, ia tidak pernah finis di 10 bear dari 7 seri yang sudah berlangsung. Hal ini berbanding terbalik dengan rekan setim Lorenzo, Marc Marquez, yang kini kokoh di puncak klasemen.
Penulis: Permadi Suntama
Editor: Iswara N Raditya