Menuju konten utama

Jokowi Ingin Pinang Biji Jadi Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia

Jokowi melepas ekpsor tujuh kontainer pinang biji seberat 126 ton dengan nilai ekonomi Rp4,069 miliar ke Pakistan.

Jokowi Ingin Pinang Biji Jadi Komoditas Ekspor Unggulan Indonesia
Presiden Joko Widodo menyampaikan keterangan terkait cuti bersama Idul Fitri 1443 Hijriah di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu (6/4/2022). ANTARA FOTO/BPMI/rwa.

tirto.id - Presiden Joko Widodo berharap pinang biji menjadi komoditas ekspor unggulan Indonesia. Ia mengatakan hal itu memerlukan pengelolaan modern dan manajemen yang baik.

Jokowi mencatat seluas 52 ribu hektare lahan di Indonesia telah ditanami pinang biji, 22 ribu hektare di antaranya berada di Jambi.

"Ini adalah sebuah komoditas ekspor yang banyak dibutuhkan di Thailand, di Iran, di India, di Cina, di Pakistan dan kita harapan ini nanti akan menjadi sebuah komoditas ekspor dalam jumlah yang yang besar," kata Jokowi saat melepas komoditas ekspor pinang biji di Jambi, Kamis (7/4/2022).

Jokowi memerintahkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyiapkan varietas unggul agar Indonesia bisa mengekspor pinang biji lebih besar lagi.

"Kami harapkan bisa mengekspor dalam jumlah yang lebih besar lagi karena tahun kemarin Ekspor [pinang biji] di seluruh tanah air sebesar Rp5 triliun lebih," kata Jokowi.

"Ini sebuah jumlah yang sangat besar sekali dan sangat baik memberikan income kepada petani," imbuhnya.

Jokowi hari ini melepas ekspor tujuh kontainer pinang biji seberat 126 ton dengan nilai ekonomi Rp4,069 miliar ke Pakistan.

Kementerian Pertanian mencatat ekspor komoditas pinang dari Jambi pada Januari-Maret 2022 sebanyak 17.174 ton dengan nilai mencapai Rp416,4 miliar.

Sementara ekspor pinang dari Jambi pada 2021 sebanyak 73.716 ton dengan nilai mencapai Rp2,039 triliun. Sepanjang 2021–2022, Kementerian Pertanian juga mencatat sebanyak 60 perusahaan melakukan ekspor buah pinang melalui Jambi.

Baca juga artikel terkait EKSPOR INDONESIA atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Gilang Ramadhan