tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat membahas sejumlah proyek pembangunan infrastruktur Jakarta bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono di kantor Kementerian PUPR, Selasa (18/7/2017).
Kepada Menteri, Djarot meminta agar Surat Layak Fungsi (SLF) Simpang Susun Semanggi segera diterbitkan sebelum soft opening pada tanggal 29 Juli 2017.
"Untuk persiapan Simpang Susun Semanggi, SLF. Kemarin juga sudah saya sampaikan secara formal, sebelum tanggal 29 Juli, pada saat soft opening yang mana itu menandakan bahwa jembatan itu layak aman untuk difungsikan," kata Djarot di Balaikota, Jakarta Pusat, Selasa (18/7).
Djarot mengatakan Simpang Susun Semanggi akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo pada 17 Agustus mendatang. Lantaran itu, ia ingin agar segala persiapannya selesai di awal bulan Agustus.
"Untuk sistem pencahayaan, yaitu dengan sistem computerize yang kita bisa kendalikan langsung dengan Jakarta Smart City, sehingga kalau malam indah bisa berubah-ubah lampunya. Ini beberapa hal yang perlu kami sampaikan termasuk juga mengganti pagar di Simpang Semanggi," kata Djarot.
Djarot juga menyampaikan akan segera menyelesaikan dan meresmikan beberapa infrastruktur yang dicanangkan di masa kepemimpinannya.
Jika tidak selesai, maka ia akan membuat sistem agar pembangunan infrastruktur tersebut bisa diteruskan oleh Gubernur Jakarta yang akan datang.
"Semua kita prioritaskan. Tapi saya bilang yang bisa selesai kita selesaikan. Supaya ini tidak menjadi beban pemerintahan berikutnya. Sedangkan yang belum selesai kita akan buat sistemnya supaya bisa dilanjutkan," ungkapnya.
Selain Simpang Susun Semanggi, beberapa proyek kerjasama Pemprov DKI juga dibahas seperti Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Jatiluhur dan Karian yang akan menyuplai air ke Jakarta 4-5 ribu liter per detik.
"Termasuk SPAM penyediaan air minum dengan Waduk Jatiluhur sama Karian. Untuk yang Waduk Jatiluhur tahun 2017 sudah ada tindakan," papar Djarot.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Alexander Haryanto