Menuju konten utama
Pandemi COVID-19

Jokowi akan Beri Nama Baru Vaksin Merah Putih Usai Uji Klinis

Muhadjir jelaskan alasan Jokowi akan memberikan nama baru vaksin Merah Putih setelah uji klinis rampung.

Jokowi akan Beri Nama Baru Vaksin Merah Putih Usai Uji Klinis
Menko PMK Muhadjir Effendy. foto/Lukas/Biro Setpres

tirto.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan memberikan nama baru untuk vaksin Merah Putih yang dikembangkan Universitas Airlangga (Unair) bersama PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Penyematan nama tersebut diberikan usai rampung uji klinis.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Muhadjir Effendy mengatakan, sejak awal Merah Putih memang bukan nama vaksin buatan dalam negeri. Menurut dia, itu adalah sebutan untuk semua prakarsa yang dilakukan oleh para pengembang.

"Vaksin Merah Putih itu sejak semula memang bukan merek, tetapi sebutan untuk semua prakarsa yang dilakukan oleh perguruan tinggi dan lembaga riset bersama sama produsen untuk menghasilkan vaksin COVID-19 asli Indonesia," ucap Muhadjir saat dihubungi Tirto, Jumat (18/2/2022).

Muhadjir menuturkan, ada sejumlah perguruan tinggi dan lembaga riset yang mengembangkan vaksin dalam negeri. Salah satu produsen tercepat ialah yang dilakukan Unair dengan PT Biotis. Vaksin tersebut telah memasuki tahap uji klinis fase satu dan diperkirakan akhir Juli 2022 sudah bisa diproduksi.

"Vaksin produksi Unair-PT Biotis inilah yang nanti dimintakan nama kepada presiden. Mudah-mudahan dan diharapkan bapak presiden berkenan. Kita harap akan ada yang lain segera menyusul, yang nanti akan memiliki nama yang berbeda," tutur Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu.

Dalam pengembangan vaksin Merah Putih, pemerintah bekerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi dan lembaga, di antaranya Universitas Airlangga (Unair), Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Pada 9 Februari 2022, telah dilangsungkan uji klinis fase pertama vaksin Merah Putih besutan Unair dan PT Biotis. Pemerintah menargetkan akhir Juli 2022 vaksin ini sudah bisa diproduksi secara massal dan langsung disuntikkan ke masyarakat.

Vaksin buatan dalam negeri diklaim sebagai bentuk kemandirian pemerintah dalam berperang melawan virus COVID-19. Setelah vaksin karya anak bangsa rampung maka Indonesia akan berupaya menghentikan ketergantungan impor.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksin yang dikembangkan Unair bersama PT Biotis memiliki efisiensi tinggi. Karena itulah vaksin ini yang paling cepat dilakukan uji klinis.

Budi mengatakan uji klinis tahap satu untuk menguji keamanan dan dilakukan pada 100 orang. Kemudian uji klinis tahap dua dilakukan untuk melihat imunogenitas yang akan dilakukan pada 400 orang. Terakhir uji klinis tahap tiga untuk menguji efikasi yang akan melibatkan sekitar 3.000 orang.

Baca juga artikel terkait VAKSIN MERAH PUTIH UNAIR atau tulisan lainnya dari Fahreza Rizky

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Fahreza Rizky
Penulis: Fahreza Rizky
Editor: Abdul Aziz